Tuesday, 20 October 2015

Ikan Hias Laut Cocok Dalam Akuarium Moorish idol

  No comments
Ikan Hias Laut Moorish idol - Moorish idol, Zanclus cornutus, adalah spesies ikan laut kecil, perwakilan masih ada satu-satunya dari keluarga Zanclidae. Sebuah penghuni umum dari tropis ke subtropis terumbu dan laguna, Moor Idol adalah penting untuk distribusi yang luas di seluruh Indo-Pasifik. genus Heniochus. Hal ini berkaitan erat dengan keturunan langsung dari, para brevirhostris Eozanclus yang telah punah, dari Eosen Tengah dari Monte Bolca. 
Ikan Hias Laut Moorish idol
Ikan Hias Laut Moorish idol
Moorish idol mendapat namanya dari bangsa Moor dari Afrika, yang konon diyakini ikan menjadi pembawa kebahagiaan. Moor Idol juga ikan akuarium yang populer, tetapi meskipun popularitas mereka, mereka terkenal karena rentang hidup di akuarium pendek dan sensitivitas 'Dalam akuarium'.

Deskripsi Fisik

Dengan tubuh khas dikompresi dan disk seperti, berhala Moor menonjol dalam kontras hitam, putih, dan kuning, yang membuat mereka menarik jadi penjaga akuarium. Ikan memiliki sirip yang relatif kecil, kecuali untuk sirip punggung, yang enam atau tujuh duri yang dramatis memanjang untuk membentuk trailing, berbentuk sabit puncak yang disebut ekstensi philomantis. Berhala Moor memiliki mulut terminal kecil di ujung panjang, moncong banyak gigi bulu panjang mirip garis mulut. Idola Moor berbeda dari butterflyfish dalam memiliki, sirip dubur yang menonjol hitam segitiga. 

Mata ditetapkan tinggi pada tubuh ikan sangat keeled; pada orang dewasa, benjolan jelas berada di atas masing-masing. Sirip dubur mungkin memiliki dua atau tiga duri. Berhala Moor mencapai panjang maksimal 23 cm. Duri punggung sabit. 

Habitat

Umumnya penghuni perairan dangkal,  Moor Idol lebih memilih terumbu datar. Ikan dapat ditemukan pada kedalaman 3-180 m, baik dalam kondisi keruh dan jernih. Jangkauan mereka meliputi Afrika Timur, Samudera Hindia dan Kepulauan Ducie, Hawaii, Jepang selatan, dan semua Mikronesia; mereka juga ditemukan dari Teluk selatan California selatan ke Peru. 

Diet/Makan 

Makan mereka biasanya polip karang, tunicates, dan invertebrata bentik lainnya merupakan bagian terbesar dari diet idola Moor di alam liar. Berhala Moor Captive biasanya adalah pemakan sangat pemilih. Mereka akan baik makan apa-apa (umum) dan binasa atau makan segala sesuatu (jarang).

Perilaku

Sering terlihat sendirian, Moor Idol juga membentuk pasangan atau kelompok kadang-kadang kecil, terutama waktu remaja. Mereka adalah ikan diurnal, menempel ke bagian bawah karang di malam hari, mengadopsi warna menjemukan. Seperti ikan kupu-kupu, mereka kawin seumur hidup. jantan dewasa menampilkan agresi terhadap satu sama lain. 

Reproduksi 

Moor Idol adalah petelur pelagis. yaitu, mereka melepaskan telur dan sperma di kolom air, meninggalkan telur dibuahi untuk hanyut dengan arus. Kisaran ikan ini dapat dijelaskan oleh tahap larva yang luar biasa panjang. Ikan mencapai panjang 7,5 cm  sebelum menjadi remaja bebas berenang. 

Di Akuarium

Perbandingan tiga ikan sangat mirip: idola Moor, kelompok bannerfish, dan umbul coralfish. Berhala Moor yang sangat sulit untuk mempertahankan di penangkaran. Mereka membutuhkan Akuarium besar, sering melebihi 100 galon air. adalah pemakan rakus, dan dapat menjadi destruktif. 

Monday, 19 October 2015

1000 Cara Lengkap Pembenihan Dan Budidaya Ikan Mujair Secara Alami

  No comments
1000 Cara Lengkap Pembenihan Dan Budidaya Ikan Mujair Secara Alami - Ikan mujair merupakan jenis ikan air tawar yang biasa dikonsumsi. Distribusi alami ikan ini adalah Afrika dan di perairan Indonesia pertama kali ditemukan oleh Bapak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939. Meski masih menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa sampai ke muara terpencil di selatan Blitar.
Cara Budidaya Ikan Mujair
Cara Budidaya Ikan Mujair
Nama ilmiahnya adalah Oreochromis mossambicus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Mozambique tilapia, atau kadang-kadang salah disebut "Java tilapia". Ikan berukuran sedang, panjang total ikan nila maksimum dicapai adalah sekitar 40 cm. Ikan ini mulai berkembang biak pada usia sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat mereproduksi setiap 1 ½ bulan. Setiap kali, puluhan telur yang sudah dibuahi akan 'diinkubasi dalam mulut induk betina, yang memakan waktu sekitar satu minggu untuk menetas. Sampai beberapa hari kemudian adalah mulut ini tetap penampungan ikan muda anak-anak, sampai anak-anak ini disapih induknya.

Proses Pembenihan Dan Budidaya Ikan Mujair

Pemilihan Induk Ikan Mujair

  • Produksi benih mampu menghasilkan dalam jumlah yang besar dengan kualitas yang tinggi.
  • Sangat responsif terhadap makanan yang diberikan.
  • Kebal terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.
  • Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 100 gram.
Betina
  • Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang urine.
  • Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas.
  • Warna perut lebih putih.
  • Warna dagu putih.
  • Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
Jantan
  • Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu: anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.
  • Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.
  • Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.

Proses Pemijahan Ikan Mujair

Perbandingan induk jantan dan betina adalah 3 : 2 untuk kolam ukuran 3 x 4 M. Dengan kedalaman air kolam 60 Cm. Bagian dasar kolam di usahakan harus berlumpur halus untuk memudahkan ikan mujair membuat gubangan atau sarang. lubang sarang di membentuk cekungan dengan diameter sekitar 10-35 cm. 

Kemudian pemijahan akan berlangsung segera. Setelah proses pembuahan selesai, maka telur hasil pemijahan segera dikumpulkan oleh induk betina ke dalam mulutnya untuk inkubasi sampai menetas. Pada saat ini induk betina tidak aktif mengkonsumsi makanan. Telur akan menetas setelah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25 oC - 27 oC. Setelah sekitar 2 minggu setelah menetas, indukan akan melepas larva mereka untuk mencari makanan sendiri.

Langkah - Langkah Dalam Budidaya Ikan Mujair

1. Konstruksi Kolam

Dalam langkah ini masih sama dengan cara budidaya ikan lainya tergantung dari lahan dan kebutuhan budidaya. Secara umum yang di lakuakan luas  kolam 500 - 1000 M2 Pembuatan Pematang kolam harus kokoh dan kedap air dengan lebar mencapai 50 Cm. Pemberian Saluran pemasukan dan pengeluaran air terletak pada sisi yang berseberangan. Dan di beri saringan yang terbuat dari kawat yang mempunyai ukuran lubang kecil agar ikan tidak keluar dari kolam, atau jaring/hapa yang diletakkan pada saluran pemasukan dan pengeluaran. 

Kedalam air kolam berkisar antara 70 Cm - 150 Cm. Untuk mencegah air luapan ketika hujan masuk kedalam kolam kita dapat membuat parit keliling atau diagonal dengan kedalaman antara 20 -50 Cm dengan Iebar berkisar antara 50-200 Cm. 

2. Persiapan Pemeliharaan

Sebelum ikan di lepaskan kedalam kolam budidaya hendaknya di lakukan tahapan berikut :
  • Penjemuran kolam sampai tanah dasar menjadi retak-retak selama 4-7 hari. 
  • Pemberian kapur tohor dengan dosis 25-50 g/M2. Pemupukan dasar berupa pupuk organik dengan dosis 250-500 g/M2 dan pupuk anorganik seperti urea dan NH4NO3 15 g/ M2, TSP 10 g/ M2
  • Pupuk yang digunakan ditebarkan secara merata di dasar kolam.

3. Padat Penebaran Benih

Untuk mengutamakan hasil yang mencapai kuantitas target dapat di lakukan penebaran benih yang sesuai dengan luas kolam budidaya itu sendiri dengan padat tebar 5-10 ekor/ M2  dan ukuran benih yang di gunakan adalah berukuran 8-12 cm atau bobot  ±15-20 g/ekor.

4. Pemberian Pakan

Untuk pemberian pakan yang maksimal selain pakan alami yang tersedia di kolam, diberikan juga pakan tambahan (pellet) dengan kadungan protein minimal 28%, lemak 30%, dan karbohidrat 15%. Frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore hari. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 3-5% dari bobot biomassa ikan perhari tergantung dari umur dan bobot ikan

5. Pengelolaan Air

Pengolahan air dapat di berikan dari sumber air yang berasal dari sungai, mata air, sumur atau air hujan. Kondisi air yang ideal memiliki temperatur 28-30°C, pH (7-8,5), debit air ±5 Udetik/1.000 M2
lakukan pergantian air dan penambahan air jika di peelukan. tetapi biasanya air kolam akan menguap karena terkena sinar matahari. lakukan pergantian dan penambahan masing-masing sebanyak 25% dari air kolam.

6. Produktivitas

Ukuran panen sebesar 200-300 glekor dengan lama pemeliharaan 3-6 bulan. Produksi yang dihasilkan 1-2 Kg/M2 .


Demikian Pembahasan Tentang 1000 Cara Lengkap Pembenihan Dan Budidaya Ikan Mujair Semoga Dapat Bermanfaat Dan Membantu Para Pembaca SeputarIkan.Com Aminn .... ^_^

1001 Cara Jitu Pembenihan Ikan Lele Dumbo

  No comments
1001 Cara Jitu Pembenihan Ikan Lele Dumbo Satu komoditas yang cukup populer di masyarakat adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan ini berasal dari benua Afrika dan pertama kali dibawa ke Indonesia pada tahun 1984. Karena memiliki banyak keuntungan, menyebabkan, termasuk ikan lele dumbo yang paling mudah diterima masyarakat. 
Pembenihan Ikan Lele Dumbo

Keuntungan ini termasuk pertumbuhan yang cepat, memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang tinggi, rasanya enak dan kandungan gizinya cukup tinggi. Maka tak heran, jika kepentingan umum dalam budidaya lele dumbo sangat besar.

Philum Chordata, Kelas Pisces, Kelas Telestei, Ostariophysi Bangsa, Bangsa Anak Siluridae, Suku Claridae, Marga Clarias gariepinus dan jenis Clarias.

Bentuk tubuh memanjang, agak bulat, pipih kepala, tidak bersisik, memiliki 4 pasang kumis, mulut besar, warna abu-abu menjadi hitam. Lele dumbo ditemukan di rawa-rawa dan sungai di Afrika, terutama di dataran rendah sampai sedikit payau. Ikan ini memiliki alat bantu pernapasan tambahan yang disebut abrorescent, sehingga mereka dapat hidup di air oksigen yang rendah.

Cara-cara yang Harus di Lakukan Pada Saat Pemijahan Lele Dumbo

Lele dumbo termasuk ikan karnivora, tetapi pada usia remaja lebih omnivora. Induk lele dumbo sudah dapat dibudidayakan setelah usia 2 tahun dan dapat bertelur sepanjang tahun.
  • Tanda-tanda Betina tua: tubuh pendek, ada dua lubang berbentuk bulat genital.
  • Tanda induk jantan: tubuh lebih panjang, memiliki bentuk memanjang lubang seks.
1. Sediakan Wadah Media Pemijahan
  • Menyiapkan Bak Pemijahan Bak digunakan hanya dengan ukuran 1 x 1,5 m - 2 x 3 m dengan tinggi 0,6-0,8 mtr, sebelum digunakan pertama kali dicuci dengan larutan KMN04 (Kalium Permanganat) dengan dosis 1 sendok teh dicampur dengan 3 liter air atau 5 g / m3 air, setelah itu larutan dibuang dan dibilas dengan bak air bersih.
  • Menyiapkan sebagai tempat menempelnya sel telur Ijuk Serat yang digunakan adalah serat halus sudah dipisahkan dari kasar, sebelumnya dicuci serat sebelumnya dan direndam dalam larutan Kalium Permanganat dan dijemur.
  • Menyiapkan air Pemijahan bak diisi dengan air hingga 30-40 cm, air yang digunakan adalah air jernih, bebas dari kotoran dan zat-zat yang mengandung bahan kimia seperti air klorin, tawas, air sabun, dll
2. Siapkan lele induk
  • Merawat lele Induk Pemijahan induk harus diberi pakan yang baik untuk menghasilkan bibit yang baik. Induk Lele setiap hari diberikan pakan daging bekicot, siput, ikan rucah / pelet. makan dilakukan pada pagi dan sore hari dengan dosis 10% dari berat total tubuh induk dipertahankan. 
  • Khusus untuk pelet, tingkat protein yang diberikan di atas 30%. Induk memegang kolam dekat bak harus mudah untuk menangkap pemijahan, induk sebaiknya induk jantan dan betina ditempatkan terpisah
3. Memilih induk lele siap Pijah

Ciri-ciri Betinayang siap Pijah

  • Perut itu membesar dan lembut saat disentuh
  • Anal dan organ genital terlihat merah
Ciri-ciri induk jantan siap Pijah
  • Organ Genital (alat kelamin) memerah dan meruncing, panjang luar pangkal sirip ekor.
4. Proses Pembenihan Ikan lele Dumbo
  • Isi bak dengan pemijahan air jernih dan bebas dari bahan kimia hingga ketinggian 30-40 cm.
  • Masukkan serat yang sudah disiapkan sebagai tempat menempelnya sel telur untuk menutupi 80% dari permukaan air.
  • Masukkan lele induk yang telah dipilih / terpilih dalam rasio 1: 1 berat (artinya jika menggunakan betina seberat 1 kg, maka induk jantan juga harus 1 kg).
  • Proses pemijahan akan terjadi pada malam hari yang menandai pertama terjadi kejar-kejaran antara perempuan dan laki-laki di sekitar serat. Pemijahan terjadi ketika telur perempuan dan laki-laki sperma induk eject, terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.
  • Amati pagi hari, jika telur telah melekat pada serat, induk ikan segera dipindah dan kembali ke pemeliharaan induk kolam.
5. Proses Inkubasi Telur
  • Siapkan seperti penetasan telur, membersihkan tangki pertama dengan Kalium Permanganat.
  • Isi bak air bersih hingga ketinggian 20-30 cm.
  • Amati telur, setelah 24-28 jam telur akan menetas, tergantung pada suhu air, semakin tinggi suhu air, semakin cepat telur menetas. Ikan larva penetasan telur hasil masih sangat kecil dan lemah, tubuh transparan dan bila dilihat dengan mikroskop akan terlihat masih mengandung kuning telur. Telur yang tidak dibuahi akan membusuk, sedangkan telur yang telah dibuahi berwarna kuning transparan. 
  • Untuk memperbesar kualitas berhasil penetasan telur, harus didukung dengan aerasi menggunakan aerator yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat oksigen yang terlarut didalam air.
6. Pemeliharaan Larva
  • Setelah usia telur kurang lebih 73 jam 3 hari selesai menetas, serat ijuk secara berangsur dinaikkan dari penetasan telur.
  • Kondisi larva ikan yang baru menetas masih sangat lemah, larva ini tidak memerlukan pakan tambahan dengan isi kuning keluar. Isi dari kuning telur akan habis setelah 4 hari menetas hari 5-6 setelah pemijahan, untuk mempertahankan angka kematian yang tinggi, aerasi masih melekat.
  • Memberikan umpan larva
Setelah isi kuning keluar, segera diberi makanan tambahan dari luar. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan ukuran bukaan mulut. Mengingat pencocokan makanan tambahan adalah makanan alami atau pakan hidup plankton, satu atau kutu air yang lebih dikenal sebagai Daphnia sp. 

Makanan bentuk lain dari cacing rambut / cacing sutra / tubifek dapat diberikan setelah usia 11 hari. Pemberian larva pakan semacam ini diberikan adlibitum. Jika semua pakan di atas tidak tersedia, penyediaan yang telah direbus kuning telur dapat juga diberikan, mengingat pada saat pagi dan sore dengan dosis 1 poin menjadi 5.000 larva.

Usia ; jika benih telah mencapai 1 bulan, diberikan pakan pelet  dapat digiling atau di blender dengan dosis 3-5% dari berat total benih yang dipelihara untuk mendapatkan ukuran benih 5-8 cm setelah pemeliharaan diperlukan untuk 45 hari, untuk mendapatkan ukuran benih 8-12 cm saat pemeliharaan yang diperlukan adalah 60 hari. Jika kita menjaga bibit telah mencapai ukuran di atas, benih siap untuk dibawa ke kolam pembesaran.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan benih diperlu adalah kualitas air. Rentang direkomendasikan kualitas air adalah:

  • Suhu                        = 22-30 0C,
  • PH                           = 6,5-8,5,
  • Oksigen terlarut      = 3 ppm,
  • Ketinggian air         = 25-30 cm,

Penggantian wadah air pemeliharaan mutlak harus dilakukan dengan pandangan kondisi air, ketika terlalu tebal dan kotor, air harus diganti.

Penggantian mekanik air adalah air yang berkurang secara bertahap, meninggalkan sekitar ¼ nya, lalu tambahkan air baru sampai kedalaman air normal. Baca Juga Cara Pemijahan Ikan lele Sangkuriang

1001 Cara Ampuh Pembenihan Ikan Cupang Menghasilkan

  No comments
1001 Cara Ampuh Pembenihan Ikan Cupang Menghasilkan Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang banyak di gemari baik dari kalangan anak-anak bahkan remaja dan dewasa. selain bentuknya yang kecil ikan ini juga mempunyai aneka ragam warna yang indah dan cerah.

Ikan cupang merupakan ikan daerah tropis, penyebarannya melingkupi wilayah Asia Tenggara, Pasific hingga ke Afrika. Di alam bebas ikan ini hidup berkelompok, banyak ditemukan di rawa, danau, dan sungai yang arusnya tenang. Ikan cupang menyukai perairan dangkal yang dinaungi tumbuhan air. Makanan ikan cupang adalah kutu air, jentik nyamuk, dan cacing serabut.

Cara Pemijahan Ikan Cupang
Cara Pemijahan Ikan Cupang
Ikan cupang sanggup hidup dalam lingkungan air yang kotor dan minim oksigen. Ikan ini bisa dipelihara dalam toples kecil sekalipun tanpa adanya aerator. Kemampuan ini didapat karena ikan cupang memiliki rongga labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa membuatnya sanggup bertahan pada lingkungan miskin oksigen.

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.

Ciri ikan jantan untuk dipijahkan:

  • Umur ± 7 bulan.
  • Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
  • Gerakannya agresif dan lincah.
  • Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina:

  • Umur telah mencapai ± 7 bulan
  • Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
  • Gerakannya lambat.
  • Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
  • Kondisi badan sehat.
Persiapan Pemijahan

Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Selain itu, sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang.

Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur biasanya menetas selama kurang lebih 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan pengalaman para peternak, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dan dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang hidup.

Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Karena pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin yang semakin didominasi anak cupang berkelamin betina.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :

  • Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
  • Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 – 30 Cm.
  • Taruh ikan cupang jantan terlebih dahulu selama kurang lebih 1 hari.
  • Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
  • Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
  • Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
  • Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.
Perawatan Larva
  • Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
  • Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
  • Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
  • Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
  • Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

Pakan Larva 

Pakan bisa menggunakan  cacing sutra dan kuning telur yang telah direbus hingga matang, lalu ambil kuning telur itu dan bungkus dengan kain.

Kain diikat rapat pada kedua ujungnya dan celupkan ke dalam bak ikan cupang Anda. Kuning telur akan menembus pori-pori kain dan dimakan oleh si cantik anak cupang. 

Frekuensi pemberian pakannya harus dikontrol dengan ketat dan teliti. Sebab, kuning telur itu mudah membusuk dan beresiko meracuni air dan ikan. Beri pakan sekali dalam dua hari dengan lama pencelupan 3-5 menit.

Saat pemberian pakan, jangan Anda tinggalkan. Perhatikan dengan teliti, berikan secara sedikit demi sedikit. Bila si cantik tidak tertarik, hentikan pemberian untuk sementara. Berikan lagi di lain waktu, karena si cantik biasanya butuh waktu untuk beradaptasi dengan makanan perdananya.

Cara Budidaya Ikan Cupang Juga memiliki potensi yang dapat mendongkrak nilai ekonomi hidup dalam jangka panjang jika di tekuni.

Semoga Bermanfaat Aminnn .... ^_^

1001 Cara Dahsyat Pembenihan Lele Sangkurian

  No comments
1001 Cara Dahsyat Pembenihan Lele Sangkurian  - Kesuksesan dalam beternak adalah tujuan semua kalangan petani ikan baik ikan konsumsi maupun non konsumsi demi keberlangsungan dari ternak itu sendiri. semakin terjamin keberlangsungan dari siklus produksi pada peternakan yang kita bina, maka akan semakin memberikan rasa aman kepada pasar.


Cara Pembenihan Lele Sangkurian
Cara Pembenihan Lele Sangkurian
Jika pasar sudah merasa terjamin dengan stok, maka harga akan stabil dan tentu saja akan menumbuhkan usaha-usaha baru dibidang peternakan, penjualan dan budidaya ikan lele sangkuriang ini. faktor penentu keberlangsungan ialah ketersediaan bibit. indukan yang bermutu tinggi yang dapat menghasilkan produksi yang produktif.

Kita bisa saja membeli anakan atau bibit kepada para pemijah, namun tidak ada salahnya melakukan pemijahan sendiri. pemijahan sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan membeli diantaranya adalah terjaminnya mutu dan kualitas larva. Namun memijahkan tidak semudah membesarkan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi yang baik tentang hal ini.

Berikut ini kami paparkan cara melakukan pemijahan yang bisa dilakukan. Sebelum melakukan pemijahan ada baiknya dilakukan persiapan terlebih dahulu, agar hasil yang didapat maksimal. berikut hal-hal yang perlu di perhatikan sebelum melakukan pemijahan:

Seleksi indukan yang baik.

Ciri bahwa indukan lele sudah siap untuk meminjah adalah calon induk terlihat mulai berpasang pasangan, kejar-kejaran antara yang jantan dan yang betina. Usahakan Indukan lele yang akan dipijahkan memiliki syarat-syarat berikut:

    Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.
    Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
    Berat badannya berkisar antara 100-200 gram, tergantung kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-5 cm.
    Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.
     Umur induk jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina berumur satu tahun.
    Frekuensi pemijahan bisa satu bulan sekali, 

Persiapkan Bak / piber pemijahan.

   

Bak / piber  pemijahan adalah faktor terpenting, karena akan digunakan lele sangkuringa untuk bertelur, jadi kolam haruslah disesuaikan dengan kebutuhan. berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

    Bak / piber
    Luas bervariasi, minimal 2 x 1,5 m.
    gunkan 2 atau 3 bak 

 Penanganan Indukan.

Selama masa pemijahan dan masa perawatan, induk ikan lele diberi makanan yang berkadar protein tinggi seperti cincangan daging bekicot, larva lalat/belatung, rayap atau makanan buatan (pellet). Ikan lele membutuhkan pellet dengan kadar protein yang relatif tinggi, yaitu ± 60%.  Cacing sutra kurang baik untuk makanan induk lele, karena kandungan lemaknya tinggi.

Jika menggunakan cacing sutra sebagai pakan, pemberian cacing sutra harus dihentikan seminggu menjelang perkawinan atau pemijahan. Makanan diberikan pagi hari dan sore hari dengan jumlah 5-10% dari berat total ikan letakan ijuk-ijuk di dasar bak pemijan yang bertujuan agat telur-telur dapat merekat dan tidak acak-acakan.setelah telur terlihat menepel di ijuk-ijuk segara pindahkan indukan kekolam tapi hanya pejantanya saja.

Setelah larva berumur seminggu, Segera pisahkan induk-induk yang mulai lemah atau yang terserang penyakit untuk segera diobati. 

 Penanganan Larva.

Dari proses pemijahan akan dihasilkan larva ikan yang harus dibesarkan dalam tahap pembenihan ikan lele selanjutnya. Pisahkan larva dari induknya. Kualitas air kolam untuk pemeliharaan larva harus terjaga. Usahakan ada aerasi dengan aerotor untuk menyuplai oksigen. Suhu kolam harus dipertahankan pada kisaran 28-29oC. Pada suhu dibawah 25oC, biasanya akan terbentuk bintik putih pada larva yang menyebabkan kematian massal.

Apabila terjadi perubahan suhu, usahakan tidak terjadi secara ekstrim. Perubahan suhu kolam sebaiknya tidak berfluktuasi lebih dari 1oC. Banyak larva yang tidak mentolerir suhu yang berubah-ubah.

Hal penting lainnya adalah menjaga kebersihan kolam. Bersihkan kolam dari kotoroan dan sisa pakan dengan spons. Kotoran ikan dan sisa-sisa makanana dapat menimbulkan racun amonia yang bisa mengakibatkan kematian larva. Larva masih membawa persediaan makanan dalam dirinya, jadi tidak perlu diberi pakan hingga 3-4 hari.

Setelah persediaan makanannya habis, larva harus segera diberi pakan. Pakan bisa berupa kuning telur yang telah direbus. Ambil bagian kuningnya, lumat hingga halus dan campurkan dengan 1 liter air bersih. Larutan tersebut cukup untuk 100.000 ekor larva.

Setelah larva berumur satu minggu, berikan pakan berpa cacing sutera (Tubifex sp.). Cacing ini bernilai gizi tinggi dan disukai benih ikan yang baru tumbuh. Pakan berupa cacing ini meringankan perawatan, karena bisa hidup dalam air dan tidak mengotori kolam.

Sehingga meminimalkan resiko keracunan akibat sisa pakan yang membusuk. Cacing sutera diberikan hingga larva berumur 3 minggu atau berukuran 1-2 cm. Setelah itu, diberi pelet yang berpua tepung.

Pendederan benih

Pendederan adalah suatu tahapan untuk melepas benih ikan ke tempat pembesaran sementara. Proses pendederan merupakan salah satu tahapan penting dalam pembenihan ikan lele. Tempat pendederan biasanya berupa kolam kecil dengan pengaturan lingkungan yang ketat. Tahapan ini diperlukan karena benih ikan masih rentan terhadap serangan hama, penyakit dan perubahan lingkungan yang ekstrem. Benih ikan didederkan hingga siap untuk ditebar di kolam budidaya yang lebih luas.

a. Persiapan kolam pendederan

Kolam pendederan untuk pembenihan ikan lele bisa berupa kolam tanah, kolam semen atau kolam dari terpal. Tidak ada patokan luasan yang disarankan untuk kolam pendederan. Namun lebih baik tidak terlalu luas, sehingga lebih mudah dikontrol, misalnya ukuran 2×3 atau 3×4 m dengan kedalaman kolam 0,75-1 meter.

Kolam tersebut juga harus memungkinkan di pasangi peneduh seperti paranet, untuk mengurangi intensitas terjadinya kematian benih terkena sinar terik matahari di musim kemarau yang terlalu panas. Dalam menyiapkan kolam pendederan, perhatikan dengan seksama saluran masuk dan keluar pintu air.

Gunakan jaring yang halus agar benih tidak bisa melintas saluran air dan tidak ada hama dari luar yang terbawa masuk ke kolam. Lakukan pengeringan kolam sebelum digunakan. Lebih baik apabila kolam dijemur untuk menghilangkan bibit penyakit yang mungkin tersisa dari aktivitas sebelumnya. Khusus untuk jenis kolam tanah yang akan digunakan untuk pembenihan ikan lele, lakukan pengolahan tanah dan pemupukan dasar kolam. baca juga manfaat ikan salmon

Pengisian air kolam untuk pembenihan ikan lele, hendaknya dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal isi kolam dengan kedalaman 20-30 cm. Hal ini mengingat benih ikan masih sangat kecil, apabila kolam terlampau dalam benih tersebut akan kesulitan untuk berenang ke atas dan mengambil oksigen dari udara. Setelah benih membesar tambahkan kedalaman kolam secara bertahap, sesuaikan dengan ukuran benih ikan.

b. Memindahkan benih kekolam

Benih ikan lele sudah bisa dipindahkan ke kolam pendederan setelah berumur 3 minggu dihitung sejak menetas di tempat pemijahan. Atau, kira-kira berukuran panjang 1-2 cm. Kepadatan tebar benih lele berkisar 300-600 ekor per m2. Benih ikan yang masih kecil sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim.

Oleh karena itu, memindahkan benih ikan ke kolam pendederan perlu kehati-hatian. Caranya, Gunakan wadah atau ember plastik, kemudian isi dengan dari kolam asal hingga penuh. Ambil benih ikan gunakan jaring yang halus, lalu masukkan ke dalam wadah tadi.Setelah wadah terisi penuh, angkat dan pindahkan wadah tersebut ke kolam pendederan.

Kemudian miringkan, sehingga air dalam wadah menyatu dengan air kolam pendederan. Diamkan sejenak dan biarkan benih ikan berenang keluar dengan sendirinya dari dalam wadah.

c. Pemberian pakan larva ikan lele

Ketika benih masih berukuran 1-2 cm, gunakan tepung pelet yang memiliki kadar protein lebih dari 40 persen, karena pada umur tersebut benih lele membutuhkan banyak protein untuk perkembangan. Jenis pakan yang diberikan bisa berupa pelet jenis PSC atau pakan udang DO-A.

Pemberian pakan jenis ini harus teliti, karena pakan akan tenggelam dan menumpuk di dasar kolam. Penumpukan sisa pakan akan membentuk amonia yang berbahaya bagi benih ikan. Selanjutnya benih ikan bisa dipindahkan ke kolam pendederan benih.

Apabila ikan sudah mencapai ukuran 2-3 cm berikan pakan F999 atau PF1000, atau jenis pelet yang berbentuk butiran kecil. Berikan pakan ini setidaknya hingga benih berukuran 4-6 cm. Pada prinsipnya, ukuran pakan harus disesuaikan dengan bukaan mulut benih ikan. Pakan diberikan dengan frekuensi 4-5 kali sehari.

Waktu pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi, siang, sore dan malam hari. Karena ikan lele jenis binatang nokturnal atau aktif dimalam hari, hendaknya porsi pemberian makan pada malam hari lebih besar. Lamanya proses pendederan berkisar 5-6 minggu atau hingga benih ikan lele berukuran 5-7 cm.

d. Panen pembenihan ikan lele 

Pembenihan ikan lele memakan waktu 8-9 minggu sejak benih menetas. Ukuran benih lele siap panen berkisar 5-7 cm. Cara pemanenan dilakukan dengan mengeringkan air kolam pelan-pelan hinga ikan berkumpul pada titik yang dalam atau saluran kemalir.

Kemudian ambil ikan dengan jaring yang halus. Lakukan pengambilan ikan dengan hati-hati, karena benih tersebut masih rentan apabila mengalami luka pada permukaan tubuhnya. Tampung benih ikan dalam wadah yang telah diisi dengan air dari kolam yang sama agar ikan tidak mengalami stres.

Hal terakhir namun penting dalam pembenihan ikan lele, adalah menyiapkan pembeli bagi benih yang sudah siap panen. Karena apabila waktu panen terlambat karena benih belum ada pembelinya, peternak harus menanggung biaya pemeliharaan ekstra. Pada ujungnya, semakin lama panen tertunda akan semakin tipis marjin yang akan diterima peternak. 

1000 Cara Pembenihan Ikan Patin Secara Buatan

  No comments
Cara Pembenihan Ikan Patin Secara Buatan Secara umum, pemijahan ikan di bedakan menjadi pemijahan alami dan pemijahan buatan. pemijahan alami biasanya di lakukan pada jenis-jenis ikan yang mudah di pijahkan sepanjang tahun seperti ikan mas, tawes, gurami, lele, dan lain sebagainya sebaliknya, pemijahan buatan umunya di lakukan terhadap ikan-ikan yang di pelihara dalam lingkungan yang tidak sesuai dengan faktor lingkunganya di alam.

Pemijahan buatan seringa kali di lakukan terhadap ikan patin (pangasius pangasius) maupun jambal (Pangasius utchi). Namun, pemijahan buatan sering juga di lakukan pada ikan yang mudah memijah dengan tujuan tertentu, misalnya untuk memper mudah pengontrolan, menekan mortalitas dan lain sebagainya. 

Pemijahan Ikan Patin Secara Buatan
Pemijahan Ikan Patin Secara Buatan
Ikan patin termasuk jenis ikan yang sulit untuk memijah maupung di pijah dengan buatan. ikan ini sulit memijah di kolam atau wadah pemeliharaan dan termasuk pula ikan yang kawin musiman. 

Oleh karena itu, pemijahan ikan patin umumnya dilakukan secara buatan karena selama ini belum ada yang berhasil untuk memanipulasi lingkungan untuk ikan patin memijah secara alami. meskipun demikian pemijahan alami ikan patin di alam tidak mengalami hambatan. 

buktinya di alam lingkungan ikan masih banyak di temukan benih-benih ikan patin begitu pula patin yang berukuran sudah layak konsumsi. di dalam bab ini akan di uraikan tahap tahap pemijahan ikan patin buatan.

A. Penyiapan Induk

Induk patin yang hedak di pijahkan bisa berasal dari hasil pemeliharaan di kolam sejak kecil ataupun hasil dari penangkapan dari alam ketika musim pemiijahan tiba . induk yang sudah di pelihara di kolam sejak kecil tentunya sudah beradaptasi dan tidak liar. 

sementara yang di dapatkan dari alam umumnya masih liar dan harus melalui proses adaptasi terlebih dahulu oleh karena itu induk yang di peroleh dari alam umunya masih luka-luka karena perlakuan saat penangkapan maupun tingkah lakunya yang masih liar di kolam penampungan. Induk yang ideal adalah dari kawanan putih dewasa hasil pembesaran di kolam sehingga dapat di pilihkan induk yang benar-benar berkualitas baik.

Cara Pembenihan Ikan Patin Secara Buatan

B. Pemeliharaan Calon Induk

Induk yang akan di pijahkan sebaiknya di pelihara dulu secara khusus di dalam kolam atau sangkar terapung. selama pemeliharaan, induk ikan di beri makanan khusus yang banyak mengandung protein. 

upaya untuk memperoleh induk matang telur yang pernah dilakukan oleh sub Balai Penelitian Perikanan air tawar Ralembang adalah dengan memberikan makanan berbentuk gumpalan (pasta) dari bahan-bahan pembuat makanan ayam dengan komposisi tepung ikan 35% dedek halus 30% menir beras 25% tepung kedelai 10% serta vitamin 0,5% . 

makanan di berikan  lima hari dalam seminggu sebanyak 5%  setiap hari dengan pembagian pagi hari 2,5%  dan sore hari 2,5% selain tiu di berikan juga ikan runcah   dua kali dalam seminggu du kali sebanyak 10 % dari bobot ikan induk langkah ini di lakukan untuk mempercepat kematangan gonad.

 tempat pemeliharaan induk berupa bebrapa sangkar kayu dan masing-masing berukuran 3 m X 1,5 m X 2 m Tempat pemeliharaan ini di lengkapi dengan rakit dan pelampung dari drum. calon induk yang di pelihara berukuran 2 kg - 3 kg dengan padat penebaran 5 ekor/m3 air. pemeliharaan calon induk ini di maksudkan untuk mendapatkan patin yang matang kelamin.

setelah sekitar empat bulan pemeliharaan ikan induk matang kelamin. hanya sekitar 20-30 % dari jumlah calon induk yang matang kelamin. untuk itu perlu di lakukan seleksi lagi untuk memilih induk yang siap di pijahkan.

C. Pemilihan Induk Matang Kelamin 

Meskipun di pijahkan secara buatan dengan suntikan kelenjar hipofise, syarat utama dari keberhasilan pemijahan patin yang di pijahkan harus matang kelamin. Adapun ciri-ciri ikan patin yang sudah matang gonad dan siap di pijahkan adalah sebagai berikut : 

1. Induk Betina   
  • Umur ikan  Kurang lebih 3 tahun
  • Ukuran 2 kg - 3 kg
  • Perut membesar ke arah anus
  • Perut terasa empuk dan lembut bila di raba 
  • Kloaka membengkak dan berwarna merah tua 
  • Kulit pada bagian perut lembek dan tipis 
  • Kalau di sekitar kloaka di tekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan seragam.     
 2. Induk Jantan
  • Umur ikan  Kurang lebih 3 tahun
  • Ukuran 2 kg - 3 kg
  • Kulit pada bagian perut lembek dan tipis 
  • Bila di urut akan keluar cairan sperma berwarna putih dan kelamin membengkak berwarna merah tua. 
D. Musim Pemijahan 
   
Ikan patin ( Pangasius Pangasius ) memiliki kebiasaan memijah sekali dalam setahun pemijahan biasanya terjadi pada musim ujan ( bulan November - Maret ) musim pemijahan ini juga di pengaruhi oleh iklim di suatu daerah sehingga masing-masing daerah memiliki masa atau waktu yang berbeda-beda. 

Pada ikan patin bangkok (pngasius sutchi) hal ini terbukti cukup terpengaruh. di daerah yang mempunyai curah hujan yang cukup seperti bogor, sukabumi, dan cianjur umumnya.

sehubungan dengan perbedaan waktu pemijahan tersebut maka di perlukan kejelian dari seorang petani mengenai pemijahan ikan patin ini.

E. Penghitungan Berat Donor

Jika tersedia induk betina ikan patin seberat 3 kg dan jantan 2 kg maka donor ikan mas unutk induk betina dalah 9 kg dan induk jantan 4 kg jumlah total donor (untuk induk jantan dan betina ) 9 kg + 4 kg = 13 kg.

F. Pengambilan Kelenjar Hipofise

Untuk ikan donor, yaitu ikan yang akan di korbankan untuk di ambil hipofisenya bisa di gunakan ikan mas yang lebih murah penyediaanya dan tidak perlu menggu lama untuk matang kelamin.
  • Ikan mas di potong tegak lurus atau vertikal di belakang bagian tutup insang.
  • Potong kepala diletakkan dengan posisi mulut menghadap ke atas 
  • Ikan di potong atau di iris secara vertikal mulai dari permukaan sedikit di atas mulut sehingga tampak organ otak yang dilingkupi lendir atau lemak
  • otak di angkat dan lendir di bersihkan dengan tisu atau kapas
  • bila lendir sudah bersih maka akan tampak butiran putih mirip jerawat itulah kelenjar hormon hipofise yang di perlukan.
Pemijahan Ikan Patin Secara Buatan
Pemijahan Ikan Patin Secara Buatan
G. Pembutan Ekstrak

Cara pembuatan ekstrak adalah sebagai berikut : 
kelenjar hipofise di hancurkan dengan menggunakan gelas penggerus sampai halus benar sambil di campur atau di larutkan dengan akuabides, sebanyak 2,5 ml. agar larutan yang di peroleh lebih mantap maka untuk ini bisa di bantu dengan sentri fugal atau pemusing. setelah di peroleh larutan putih susu larutan itu di sedot dengan alat suntik (injection)

H. Penyuntikan

  • Selain menggunakan larutan kelenjar hipofise yang mengandung hormon Gonadotropin, perangsangan juga di lakukan dengan  Pregnyi yang mengandung human chrorionic gonadotropin ( HGC )
  • Penyuntikan induk betina dilakukan dua kali. penyuntikan pertama sebanyak satu dosis dan HCG 300 ID ( interna tryirk tional unit ) dilakukan pada siang hari sekitar pukul 11.00, maksudnya agar penyuntikan ke dua tidak terlalu malam.
  • Penyuntikan ke dua sebanyak tiga dosis dan HCG 50 IU di lakukan setelah selang waktu 10 jam sejak penyuntikan pertama.
  • Penyuntikan dapat dilakukan secara intramuskular di belakang pangkal sirip punggung.
  • Jarum suntik sebaiknya yang di gunakan berukuran 0,12 mm di usahakan agar induk ikan tidak terlalu berontak atau jajtuh karena dapat mengakibatkan telur gugur. untuk itu maka penyuntikan di lakukan oleh lebih dari satu orang dan pembagian tugasnya di tentukan sebelumnya. ada yang bertugas memegang jarum suntuik dan ada yang menyuntiknya. dan petugas lain memegan kuat ikan patin karena patin ini licin maka lebih baik di balut tubuhnya dengan kain hapa agar tidak berontak. bagian kepalanya tidak ikut di bungkus karena akan mengganggu pernapasanya.
  • Karena penyuntikan di lakukan dua kali maka lokasi penyuntikan di bedakan antara penyuntikan pertama dan kedua, yaitu di sisi kiri dan kanan sirip punggung. supaya tidak salah biasanya penyuntikan dilakukan pada bagian sebelah kiri terlebih dahulu sementara yang kedua di lakukan pada bagian kanan sirip punggung.
I. Pemijahan

Pemijahan ikan patin tidak bisa di lakukan secara alami ikan patin yang sudah di suntik itu di lepaskan di kolam pembenihan untuk menuggu pasangan induk patin kawin dengan sendirinya, Pemijahan dengan suntikan ini harus di bantu lagi dengan lamgkah berikut yaitu pengurutan (stripping). 

cara maupun pengurutan harus sesuai dengan prosedur  yang sudah di tentukan. yaitu perut di urut pelan-pelan dari bagian depan (dada) ke arah belakan dengan menggunakan jari tengah dan jempol. jika sudah waktunya yaitu dekat dengan tanda-tanda ovulasi atau sekitar 8 - 12 jam dari penyuntikan kedua, induk betina di tangkap dengan menggunakan kain hapa. hal yang sama di lakukan juga untuk induk jatan. siapkan baremail yang bersih.

cara yang akan di lakukan ini dinamakan dengan metode dry stripping atau metode kering. Perut induk betina di urut pelan-pelan belakang dan telur yang keluar di tampung dalam piring beremail tersebut. setelah itu perut induk jantan juga diurut agar spermanya keluar. 

kemudian  telur dan sperma di aduk sampai rata dengan menggunkan bulu ayam selama sekitar 0,5 menit selanjutnya kedalam campuran telur dan sperma itu di tuangkan air bersih sedikit demi sedikit sambil terus di aduk selama kurang lebih 2 menit.

 kemudian air du buang dan di ganti dengan air yang bersih baru atau di bilas. pembilasan di lakukan dua atau sampai tiga kali hingga sisa sperma dan sebagian gelembung minyak pada telur berkurang.

Pemijahan Ikan Patin Secara Buatan
Pemijahan Ikan Patin Secara Buatan

J. Persiapan Bak Penetasan

Untuk mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi maka penetasan telur ikan patin ini perlu di persiapkan alat-alat dan berikut langkah-langkahnya :
  • Bak pemijahan di cuci bersih dan di keringkan 
  • Hapa di pasang untuk menetaskan telur
  • Kolam di isi dengan air bersih 
  • Untuk menghindari timbulnya jamur maka perlu di tambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur, antara lain dengan Emolin dan Blitz-ich dengan dosis 0,05 cc/1 setelah itu aerator di tempatkan pada bak penetasan agar keperluan oksigen untuk larva dapat tercukupi.
  • pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah di perlukan heater (pemanas) dengan tujuan uuntuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil.
K. Penetasan

Telur di sebarkan merata kedalam hapa yang telah di siapkan sebelumnya di dalam bak yang berisi air bersih yang telah di lengkapi dengan aerator telur ikan ini di jaga agar jangan sampai bertumpuk karena akan mengakinatkan telur menjadi busuk. 

Untuk itu telur-telur tersebut di sebarkan dengan menggunakan bulu ayam agar telur-telur tidak pecah di bak penetasan telur yang di buahi akan berkembang sedikit demi sedikit menjadi larva. telur patin yang di buahi akan menetas dalam jangka waktu 28 jam. lihat juga BUDIDAYA IKAN PATIN SISTEM MONO KULTUR

L. Perawatan Larva 

Benih yang berumur 1 hari di pindahkan kedalam akuarium berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm. setiap akuarium di isi dengan air yang sudah di aerasi kepadatan penebaran benih adalah 500 ekor per akuarium sampai benih berumur satu hari belum tidak diberi makanan tambahan dari luar karena masih mempunyai cadangan makanan berupa kuning telur yang menepel di perutnya. 

pada hari kedua dan ketiga baru di beri makanan tambahan dari luar yang berupa kuning telur ayam yang di rebus secukupnya.

Larva di pelihara di akuarium hingga berumur 15 hari kemudian binih di deder di dalam kolam yang lebih luas . dan sip di budidaya atau pembesaran dengan berbagai metode.

MENGENAL TENTANG IKAN PARI (Stingray)

  No comments

SEKILAS TENTANG IKAN PARI (Stingray)
MENGENAL TENTANG IKAN PARI (Stingray)
Seputarika - Ikan pari adalah kelompok ikan yang merupakan ikan bertulang rawan sama dengan hiu. Mereka diklasifikasikan dalam subordo Myliobatoidei dari Myliobatiformes ketertiban dan terdiri dari delapan keluarga: Hexatrygonidae (ikan pari sixgill), Plesiobatidae (ikan pari air dalam), Urolophidae (stingarees), Urotrygonidae (sinar bulat), Dasyatidae (ikan pari whiptail), Potamotrygonidae (ikan pari sungai), Gymnuridae (sinar kupu-kupu), dan Myliobatidae (pari elang).





Deskripsi

Kebanyakan ikan pari memiliki satu atau lebih sengatan berduri (dimodifikasi dari dentikel kulit) pada ekor, yang digunakan secara eksklusif untuk membela diri. Stinger dapat mencapai panjang sekitar 35 cm, dan bagian bawahnya memiliki dua taring seperti alur dengan kelenjar racun. stinger ditutupi dengan lapisan tipis kulit selubung yg menutupi, di mana racun terkonsentrasi.  beberapa anggota tidak memiliki sengatan.

Ikan pari yang umum di perairan laut pesisir tropis dan subtropis di seluruh dunia, dan juga termasuk spesies yang ditemukan di lautan beriklim lebih hangat, seperti Dasyatis thetidis, dan yang ditemukan di laut dalam, seperti Plesiobatis daviesi. Ubur-ubur sungai, dan sejumlah ikan pari whiptail (seperti ikan pari Niger). Kebanyakan myliobatoids yang demersal (di sebelah zona terendah), tetapi beberapa, seperti ikan pari pelagis dan pari elang. manfaat ikan pari

Karakteristik (Prilaku)

Sementara sebagian besar ikan pari relatif banyak jumlah populasinya dan saat ini tidak terancam punah, untuk beberapa spesies (misalnya Taeniura meyeni, D. colarensis, D. garouaensis, dan D. laosensis), status konservasi yang lebih bermasalah, yang menyebabkan mereka yang terdaftar sebagai rentan atau terancam punah oleh IUCN.

Status beberapa spesies lain yang kurang dikenal, yang menyebabkan mereka yang terdaftar sebagai Data Kurang. Badan rata ikan pari memungkinkan mereka untuk secara efektif menyembunyikan diri di lingkungan mereka. melakukan hal ini dengan mengaduk pasir dan bersembunyi di bawahnya.

Karena mata mereka berada di atas tubuh mereka dan mulut mereka pada sisi bawah, ikan pari tidak bisa melihat mangsanya; sebagai gantinya, mereka menggunakan bau dan electroreceptors (disembut ampullae dari Lorenzini) mirip dengan hiu. ikan pari memakan terutama moluska, krustasea, dan kadang-kadang juga ikan kecil. Beberapa mulut ikan pari 'mengandung dua gigi taring yang kuat.

Biologi

Ikan Pari adalah ovoviviparous, bantalan muda hidup dalam "dasar laut" dari lima sampai 13. Betina memegang embrio dalam rahim tanpa plasenta. Sebaliknya, embrio menyerap nutrisi dari kantung kuning telur, dan setelah kantung habis, induk menyediakan  Makanan dalam arahimnya. Baca Juga : ikan piranha

Ikan Aligator Arapaima

  No comments
Ikan Arapaima (Arapaima gigas) - Arapaima dapat mencapai panjang lebih dari 2 m, dalam beberapa kasus luar biasa bahkan lebih dari 2,5 m  dan lebih dari 100 kg. maksimum yang terdaftar berat untuk spesies adalah 200 kg, sedangkan dicatat panjang terpanjang adalah 4.52 m. 

Sebagai salah satu jenis ikan makanan yang paling dicari di Amerika Selatan, sering ditangkap terutama oleh jaring genggam untuk ekspor, dengan spearfishing untuk konsumsi lokal, dan akibatnya, arapaima besar lebih dari 2 m  jarang ditemukan di alam liar saat ini. 

Ikan Arapaima (Arapaima gigas)
Ikan Arapaima (Arapaima gigas)
Arapaima ini torpedo berbentuk sisik kehitaman hijau besar dan tanda merah. Hal ini efisien dan ramping, dengan sirip punggung dan anal yang ditetapkan belakang dekat ekor. Nama lokalnya, paiche, berasal dari kata asli untuk "merah" dan "ikan". 

Biologi

Sisik Arapaima memiliki sangat termineralisasi, lapisan luar sangat keras dengan permukaan bergelombang di mana terletak beberapa lapisan serat kolagen Dalam struktur yang mirip dengan kayu lapis, serat di setiap lapisan berturut-turut berorientasi pada sudut kanan dengan yang di sebelumnya. lapisan untuk ketangguhan maksimal.

Permukaan keras bergelombang dari lapisan luar, lapisan kolagen orthogonal internal yang lembut tapi tangguh, dan hidrasi timbangan semua berkontribusi untuk kemampuan mereka untuk melenturkan dan merusak namun tetap kuat-solusi yang memungkinkan ikan untuk tetap selular saat berat lapis baja. 

Arapaima memiliki ketergantungan mendasar pada udara permukaan untuk bernapas. Selain insang, memiliki gelembung renang dimodifikasi dan diperbesar, terdiri dari jaringan paru-paru seperti, yang memungkinkan untuk mengekstrak oksigen dari udara.

Ini merupakan adaptasi terhadap kondisi hipoksia sering dari dataran Amazon, tetapi membutuhkan arapaima untuk permukaan untuk udara setiap 5 sampai 15 menit.bKecenderungan ini tinggal di permukaan membuatnya lebih rentan terhadap serangan dari nelayan. 

Ekologi 

Diet arapaima terdiri dari ikan, krustasea, dan bahkan hewan darat kecil yang berjalan di dekat pantai. Ikan adalah udara nafas, menggunakan organ labirin, yang kaya akan pembuluh darah dan membuka ke mulut ikan, keuntungan dalam air kekurangan oksigen yang sering ditemukan di Sungai Amazon.

Ikan ini karena itu mampu bertahan di danau oxbow dengan oksigen terlarut serendah 0,5 ppm. Di lahan basah dari Araguaia, salah satu pengungsi yang paling penting untuk spesies ini, itu adalah predator puncak di danau tersebut selama musim air rendah, ketika danau terisolasi dari sungai dan kadar oksigen drop, render mangsanya lesu dan rentan . 

Reproduksi

Karena rentang geografis arapaima menghuni, siklus hidup hewan sangat dipengaruhi oleh banjir musiman. Arapaima meletakkan telur-telurnya selama bulan-bulan ketika tingkat air rendah atau mulai meningkat. Mereka membangun sarang sekitar 50 cm dan lebar 15 cm, biasanya di daerah berlumpur-rangkap. Ketika air naik, telur menetas dan keturunannya memiliki musim banjir untuk makmur, selama bulan Mei hingga Agustus.

Oleh karena itu, pemijahan tahunan diatur musiman. arapaima laki-laki seharusnya mouthbrooder, seperti saudaranya, Osteoglossum, yang berarti kaum muda dilindungi dalam mulutnya sampai mereka lebih tua. arapaima perempuan membantu melindungi laki-laki dan kaum muda dengan melingkari mereka dan menangkis predator potensial.

Dalam bukunya The Whispering Land, naturalis Gerald Durrell melaporkan mendengar kisah di Argentina yang arapaima perempuan telah terlihat mengeluarkan zat putih dari kelenjar di kepala dan bahwa anak-anak mereka telah dicatat tampaknya makan pada substansi. 

Konservasi 

Status populasi arapaima di Amazon River Basin tidak diketahui, karena itu tercantum pada daftar merah IUCN sebagai Data Kurang. Sulit untuk melakukan sensus penduduk di suatu daerah begitu besar, dan juga bermasalah untuk memantau tangkapan dalam perdagangan yang sebagian besar ilegal.

Namun, sebuah studi 2014 menemukan bahwa ikan itu habis atau dieksploitasi secara berlebihan pada 93% dari situs diperiksa dan dikelola dengan baik atau unfished hanya 7%; ikan tampaknya punah di 19% dari situs-situs tersebut. Arapaima sangat rentan terhadap penangkapan ikan yang berlebihan karena ukuran mereka dan karena mereka harus muncul secara berkala karena obligat sifat bernapas mereka.

Ikan Kerapu Airtawar

  No comments
Ikan Kerapu Bebek (Chromileptes altivelis) 

Ikan Kerapu Bebek (Chromileptes altivelis)
Ikan Kerapu Bebek (Chromileptes altivelis)
Seputarikan Kerapu bebek (Chromileptes altivelis, keluarga ikan sering ditemukan di terumbu karang dan sangat berharga untuk kualitas dagingnya, menghadapi ancaman penting untuk kelangsungan hidup mereka. Sebagai bagian dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) Species Survival Commission, sebuah tim ilmuwan telah menghabiskan sepuluh tahun terakhir menilai status dari 163 spesies kerapu di seluruh dunia. Mereka melaporkan bahwa 20 spesies (12%) berada pada risiko kepunahan jika kecenderungan saat ini berlanjut overfishing, dan tambahan 22 spesies (13%) yang Hampir Terancam Punah.

Fakta

Temuan ini dipublikasikan secara online pada tanggal 28 April dalam jurnal Ikan dan Perikanan. "Ikan adalah salah satu sumber daya terakhir hewan dipanen secara komersial dari alam oleh manusia, dan kerapu adalah salah satu ikan yang paling diinginkan," kata Dr Luiz Rocha, Kurator dari ilmu pengetahuan tentang ikan di California Academy of Sciences, dan salah satu penulis kertas.

"Sayangnya, persepsi yang salah tentang sumber daya laut yang tak terbatas masih umum dalam masyarakat kita, dan dalam rangka melestarikan kerapu dan sumber daya laut lainnya kita perlu membalikkan mentalitas lama ini."

Tim memperkirakan bahwa setidaknya 90.000.000 kerapu ditangkap pada tahun 2009. Ini mewakili lebih dari 275.000 metrik ton ikan, meningkat 25% dari tahun 1999, dan 1600% lebih besar dari angka 1950.

Laut Karibia, Brasil pesisir, dan Asia Tenggara adalah rumah bagi sejumlah amat tinggi dari 20 spesies kerapu Terancam. (Spesies A dianggap "Terancam" jika Critically Endangered, Endangered, atau Rentan bawah kriteria IUCN.)

Sistematis

Kerapu adalah salah satu spesies terumbu karang yang mempunyai pasar harga tertinggi (diperkirakan multi-miliar dolar per tahun industri), sangat diakui untuk kualitas daging mereka, dan sering di antara ikan-ikan karang pertama yang dieksploitasi secara berlebihan. 

Hilangnya mereka dari terumbu karang bisa mengganggu keseimbangan ekologi ekosistem terancam, karena mereka adalah predator di mana-mana dan dapat memainkan peran besar dalam mengendalikan kelimpahan hewan jauh di bawah rantai makanan.

Sayangnya, kerapu memakan waktu bertahun-tahun biasanya 5-10 untuk menjadi matang produksi, membuat mereka rentan untuk waktu yang relatif lama sebelum mereka dapat mereproduksi dan mengisi populasi mereka.

Selain itu, perikanan telah mengeksploitasi perilaku alami mereka mengumpulkan dalam jumlah besar selama musim kawin. Para ilmuwan juga menyimpulkan bahwa pertanian kerapu (budidaya) belum dikurangi overfishing di alam liar.

Banggai Cardinalfish (Pterapogon Kauderni)

  No comments
Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni)
Banggai cardinal fish (Pterapogon kauderni) adalah ikan tropis yang kecil keluarga Apogonidae. Ini adalah satu-satunya anggota dari genus Pterapogon, dengan pengecualian Pterapogon mirifica. Ikan ini menarik populer dalam perdangan ikan akuarium. Ini adalah salah satu ikan laut relatif sedikit telah dibesarkan secara teratur di penangkaran, namun jumlah yang signifikan ditangkap di alam liar dan sekarang spesies yang terancam punah. 

Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni)
Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni)

Spesies ini dibatasi untuk Kepulauan Banggai Indonesia. Spesies ini memiliki jangkauan yang sangat terbatas geografis 5.500 km ² dan ukuran total populasi kecil diperkirakan 2,4 juta Banggai cardinal fish terdiri dari populasi terisolasi terkonsentrasi. Sebuah populasi kecil juga terjadi Sulawesi Tengah, dalam Luwuk pelabuhan. Satu populasi tambahan telah menjadi mapan di Selat Lembeh (Sulawesi Utara), 400 km sebelah utara dari daerah alami distribusi spesies.

Keterangan

Spesies ini tumbuh hingga 8 cm panjang. Hal ini mudah dibedakan dari semua cardinalfish lain dengan sirip punggung pertama berkuncir yang, memanjang anal dan sirip punggung kedua, sirip ekor sangat cagak, dan pola warna yang terdiri dari tiga bar hitam di kepala dan tubuh dan menonjol tepi anterior hitam pada dubur dan sirip punggung kedua jantan dapat dibedakan dari betina dengan rongga mulut mencolok diperbesar, yang hanya terlihat ketika mereka merenung.

Ekologi

Banggai cardinalfish adalah satu-satunya anggota keluarga nya yang diurnal.  Ini adalah ikan demersal laut tropis yang membentuk kelompok yang stabil dari sekitar 9 anggota di perairan dangkal, yang paling umum pada 1,5 sampai 2,5 meter di kedalaman. Ini mendiami berbagai habitat dangkal, termasuk terumbu karang, padang lamun, dan daerah terbuka pasir dan puing-puing. Hal ini paling sering terjadi pada habitat tenang di sisi dilindungi dari pulau-pulau yang lebih besar. 

Kawin

Banggai cardinalfish secara seksual monomorfik. Pasangan membentuk sampai dua minggu sebelum pemijahan. Betina-laki-laki dari pembentukan pasangan sampai pemijahan. Ukuran betina menentukan fekunditas dan ukuran telur, tapi ukuran laki-laki menentukan hasil reproduksi, atau jumlah telur yang dihasilkan pasangan. Oleh karena itu, pasangan cenderung terjadi di antara individu ukuran yang sama, sehingga laki-laki dapat merawat semua telur yang dihasilkan betina.

Pemilihan pasangan

Cardinal fish betina dan jantan saling selektif. Betina telah diamati laki-laki selama berhubungan lebih besar lebih intensif.  

Reproduksi 

Ketika laki-laki menerima perempuan, perempuan meneluarkan telur dari papilla urogenitial. Perempuan cardinal fish Banggai menghasilkan kopling relatif kecil, yang terdiri dari tidak lebih dari sembilan puluh telur yang 2-3 milimeter dengan diameter. Setelah sekitar tiga-perempat dari telur massa menonjol dari perempuan, laki-laki mengambil telur dari dia.

Proses ini segera, mengambil tidak lebih dari dua detik. Telur mungkin akan hilang dalam proses jika laki-laki turun, seperti yang biasanya langsung dikonsumsi oleh ikan lain di daerah sekelilingnya.