Wednesday 25 November 2015

1000 Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

  No comments
Seputarikan.Com - Sangat menarik bagi petani karena pasar terus. berkembang Pemerintah juga secara agresif memberikan dukungan melalui penelitian dan kampanye unggul benih lele.

Sehingga berbagai pusat muncul dari budidaya ikan lele di sejumlah daerah. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, budidaya ikan lele tidak bisa dilakukan hanya kegiatan subsisten saja. Lele dapat hidup dalam kepadatan tebar tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan yang baik. Dan ternyata lele juga mempunyai segudang manfaat ikan lele untuk kesehatan tubuh kita. Bagi para penggila pancing ikan resep umpan mancing ikan lele yang bagus juga dapat menjadi penentu hasil ikan pancingan simak : resep umpan mancing ikan lele sebagai referensi anda.

Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
Oleh karena itu, budidaya ikan lele akan mendapat manfaat lebih jika dilakukan secara intensif.

Memilih bisnis ternyata tidak menjadi modal sesuatu yang besar. Banyak peluang binis besar, Anda bisa mendapatkannya dari sesuatu yang tampak sepele contoh budidaya ikan lele. Ikan berkumis masih dipandang sebelah mata oleh pebisnis.

Bahkan, ketentuan yang dijanjikan cukup besar. Gerai supermarket besar tenda di kios-kios pinggir jalan membutuhkan pasokan lele dalam jumlah besar secara teratur.

Lele adalah salah satu macam ikan tawar yang sudah dibudidayakan secara menyeluruh dan komersial oleh masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Jawa:
  1. Bisa dilakukan di bidang budidaya sumber daya air yang terbatas meskipun jumlah tebar benih tinggi,
  2. Mudah dikendalikan oleh masyarakat,
  3. Pemasaran ini mudah, dan Venture modal yang dibutuhkan relatif rendah (tergantung pada ukuran dari biaya pakan),
  4. Selain itu, lele memiliki kandungan gizi tertinggi dibandingkan dengan jenis ikan perairan darat lainnya.

Kelebihan Cara Budidaya Ikan Lele Menggunakan Kolam Terpal

Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. lahan yang digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi Lebih Produktif. keuntungan dari kolam terpal adalah terhindar dari hewan pemangsa ikan, hewan piaraan, ikan terlihat lebih cerah, dan ular sawah.

Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk pemanenan dan dapat mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai usia ikan. dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan besar, Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam. Lahan yang digunakan regular tidak berubah karena bukan kolam galian.
  • Menghindari dimangsa hama seperti ikan dan ular bidang liar.
  • Dilengkapi dengan volume air yang berguna untuk memfasilitasi perubahan air dan tanaman dan untuk memfasilitasi penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan. 
  • Dapat digunakan sebagai peluang usaha kecil dan besar, 
  • Menghasilkan kualitas lele yang lebih tinggi, terlihat lele tampak bersih, dan seragam.
  • Penggunaan lahan tidak berubah karena tidak penggalian kolam renang atau kolam semen.

Cara Awal Pengisian Air dan Bibit

1. Konstruksi kolam

Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun kolam terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm.

Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.

Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air. 

2. Pemilihan Benih Unggul

Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut :
  • Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;
  • Gesit, Agresif Dan cerah;
  • Ukuran Terlihat Sama Rata;
  • Warna Sedikit Lebih Terang;
3. Penebaran Benih

Siapkan benih 1000 lele dumbo/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci". Untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m. jika budidaya yang di lakukan dalam kuota yang besar maka penebaran benih kita akumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan diatas. Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman yang dapat menyesuaikan benih ikan dengan air di kolam habitat untuk ikan di budidaya. Baca Juga Manfaat ikan tuna

Langkah-langkah sebagai berikut :
  • Siapkan Bak / Ember;
  • Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
  • Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
  • Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.;
  • Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal.
Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi air relatip stabil.

Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm. 

Alasannya dilakukan sortir karena, ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat laju pertumbuhan ikan sebagian. Oleh karena itu, sejak awal kita harus menyiapkan dua kolam ukuran yang sama dengan tujuan untuk memisahkan ikan yang sudah di lakukan sortir.

Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan hasil sortir lebih kecil dari kolam budidaya. karena hanya ikan yang kecil saja yang di pindahkan ke kolam hasil sortir (kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk ikan yang besar.

4. Pengaturan Kualitas air 

Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga). 

Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih.

Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.

5. Kedalaman air 

Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas. Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan. 

Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga). 

6. Tingkat Kejernihan Air 

Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya. pakan alam lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba makanan. 

Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut. 

Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam. 

Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau.

7. Pakan

Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan. 

Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. .

Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun. 

Tips : Pakan Alami Juga Bisa Di Berikan Seprti Kroto Semut Rangrang pakan ini akan lebih efektif dan efisien jika kita tau dan disini cara budidaya kroto untuk pakan ikan yang baik dan benar itu akan sangat menguntungkan bagi budidaya ikan lele.

8. Pengendalian Hama dan Penyakit 

Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik volume produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri. 

Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele. 

9. Panen 

Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali.

10. Selamat Mencoba !!!

Semoga Berhasil Sukses Petani Lele Indonesia

Demikian Ulasan Tentang 1000 Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal Semoga bermanfaat untuk seluruh petani ikan khususnya indonesia .... Dan Seluruh Pembaca SeputarIkan.Com Aminnn ... ^_^

235 Cara Lengkap Dan Mudah Budidaya Ikan Patin di Keramba

  No comments
Budidaya Pembesaran Ikan Patin di Keramba - Keramba merupakan salah satu tempat pemeliharaan ikan yang cukup populer. Pemanfaatan sungai, waduk, dan embung untuk keramba berarti juga upaya lain untuk mengoptimalkan manfaat perairan umum untuk budidaya ikan.

Bahan untuk membuat keramba dapat berupa bambu bilah, kayu, atau kawat peternak ikan umumnya menggunakan bambu sebagai kerangka pembuatan keramba dengan ukuran yang bermacam-macam (bervariasi) banyak keuntungan yang di dapat jika ikan patin di budidaya di keramba. pada pembesaran model ini   ikan patin dapat merasakan hidup seperti di habitat aslinya (alami) meskipun tidak mutlak sama dengan demikian aktivitasnya tidak terlambat. keuntungan lain pembesaran ikan patin di keramba adalah sebagai berikut :

Ikan patin yang di besarkan di keramba akan terhindar dari gangguan hama maupun ganguan lainya yang sering menimbulkan kerugian dalam kegiatan usaha.

Pengawasan terhadap pertumbuhan ikan dan dan kesehatan ikan dapat dilakukan dengan mudah sehingga setiap di temukan gejala yang tidak menguntungkan dapat segera di tanggulangi.

Kebutuhan oksigen dapat terpenuhi bagi ikan karena pergantian air terjadi setiap saat dengan demikian laju pertumbuhan dan kesehatan ikan dapat mencapai optimal. Sisa makan dan kotoran hasil dari aktivitas dapat segera hanyut terbawa aliran air sehingga tidak menimbulkan penyakit dan kekhawatiran terhadap tingginya kadar amoniak  maupun zat racun lainya yang akan menghambat lajupertumbuhan. pemanenan ikan dapat di lakukan dengan mudah sehingga menghe,at waktu dan tenaga.

Budidaya Ikan Patin di Keramba
Budidaya Ikan Patin di Keramba

235 Cara Lengkap Dan Mudah Budidaya Ikan Patin di Keramba :

A. Pemilihan Lokasi

Selain ditempatkan di sungai, keramba juga dapat di tempatkan di danau atau waduk berdasarkan letaknya di dalam perairan (sugai, waduk, dan danau) keramba menjadi tiga jenis yaitu keramba yang di letakan di dasar perairan, keramba yang diletakan di bawah permukaan air, dan keramba yang diletakan diatas permukaan air.

1. Keramba di Dasar Peraiiran

Dalam prakteknya keramba di dasar perairan ini di bagi menjadi dua jenis yaitu keramba yang di letakan di dasar perairan dan keramba yang  di tanam di dasar perairan keramba di dasar perairan ini umumnya di gunakan di daerah perairan yang sempit dan tidak terlalu dalam seperti pada sungai-sungai kecil atau saluran yang lebarnya tidak lebih dari dua meter.

Keramba ini lebih cocok di letakan di sungai yang aliranya deras sehingga tadak mudah terbawa arus air bila dasar perairanya keras pembangunan keramba tidak perlu di bangun dasar keramba lagi karena dasar tersebut dapat di jadikan alas.

Keramba tipe ini di bangun dengan cara menanamkan ujung-ujung kerangka keramba kedasar perairan maupun ketebing sungai matau saluran air.

Oleh karena itu perlu di perhatikan bahwa ukuran kerangka keramba yang di buat harus lebih besar misalnya, ukuran keramba yang di inginkan adalah  3 m x 2 m x 1 m maka kerangka keambanya harus mempunyai ukuran 3 m x 2,40 m x 1,2. kerangka keramba yang tertanam di dalam adalah sepanjang 20 cm bidang permukaan keramba sebelah atas di usahakan berada 20 cm di bawah permukaan air untuk keramba yang seluruhnya di tanam di dasar perairan lebih tepat di gunakan pada sungai-sungai atau saluran air yang dangkal dengan dasar yang keras.

Bagi lingkungan sekitar penempatan keramba dengan cara di tanam secara keseluruhan sangat menguntungkan karena tidak mengganggu aliran air dan tidak menyebabkan terjaringanya samapah yang terbawa arus air.

2. Keramba di Bawah Permukaan Air

Keramba di bawah permukaan air sedikit berbeda dengan keramba yang di letakan di dasar perairan bagian atas keramba di bawah permukaan air tidak menonjol apalagi nongol ke permukaan air sebaliknya, bagian dasar tidak di tanam seperti keramba di dasar perairan keramba jenis ini lebih cocok di letakan di perairan yang agak dalam tetapi tidak bisa di letakan di perairan yang dasar sekali karena perairan yang seperti ini miskin oksigen agar lebih aman posisi di usahakan tetap berada 20 cm di bawah permukaan air.

Untuk memperhatikan posisi keramba agar tetap berada 20 cm di bawah permukaan air (tidak mengapung ke bagian atas) pada badan keramba perlu di tambahkan pemberat seperi batu, besi atau bahan lain yang mempunyai berat yang cukup. kalau arus perairan tersebut agak deras (misalnya di sungai) maka pada setiap sudut keramba di lengkapi dengan jangkar. hal ini untuk menjaga agar kekramba tidak hanyut cara lainya adalah mengikatkan keramba itu pada sebatang pohon yang kuat.

 3. Keramba Pada Permukaan Air

Keramba yang mengambang di permukaan air terutama di gunakan di danau atau waduk yang berair dalam perbedaan yang mencolok terletak pada posisi keramba terhadap permukaan air yaitu sepertiga bagian atasnya berada di atas permukaan air sedangkan dua pertiga lainya di dalam air.

Keramba jenis ini juga di lengkapai dengan pemberat dari batu atau besi jumblah pemberat itu harus di atur agar sepertiga bidang permukaan bagian atas dari keramba dapat timbul di permukaan air bila pemberat terlalu berat maka keramba akan tertarik kebawah hal ini tidak berpengaruh negatif namun sebaliknya bila pemberat itu terlalu ringan maka bagian yang muncul ke permukaan semakin tinggi keadaan seperti ini berbahaya bagi keselamatan ikan.

Keramba yang mengambang di permukaan air ini juga mempunyai resiko apabila keramba di letakan di sungi yang arusnya agak deras maka di khawatirkan akan terkena hantaman benda-benda yang hanyut bersama arus akibatnya ketenangan ikan akan terganggu dan dinding kerambapun cepat rusak. Untuk mennnghindari hal ini keramba pada permukaan air sebaiknya di letakan di perairan yang relatif tanang dan bebas dari benturan benda yang terbawa arus air.

Agar keramba tidak mudah hanyut terbawa arus maka pada setiap sudut keramba perlu di ikatkan jangkar. lebih aman lagi bila keramba itu di ikatkan di pohon atau di buatkan semacam tambatan.

B. Penebaran Benih 

Ada peritmbangan khusus mengenai ukuran, berat, dan jumlah benih ikan patin  yang akan di tebarkan di keramba. pertimbangan yang paling utama tergantung pada arus air tempat keramba di letakan dan juga bahan keramba yang di gunakan.

Faktor arus air akan menghambat gerakan ikan patin di dalam keramba sedangkan bahan keramba perlu di tingkatkan agar benih tidak mudah lolos.

Oleh karena itu beneih patin yang di tebarkan di keramba harus berukuran relatif besar supaya kuat melawan arus dan tidak mudah meloloskan diri. Secara umum berat awal individu yang akan di tebarkan di keramba lebih dari 50g.

Hingga kini belum ada literatur yang menyebutkan angka pasti untuk kepadatan penebaran ikan patin di keramba masih beradasarkan perkiraan.

Kepadatan penebaran secara umum di keramba di tentukan oleh tingkat intensitas usaha. apabila ikan dalam intensitas usaha. apabila ikan di usahakan dalam intensitas penuh dengan lama pemeliharaan satu tahun maka kepadatan penebaran sekitar 5 Kg /  M2 Total produksi setelah masa pemeliharaan satu tahun di tarrgetkan mencapai 50-60 Kg /  M2  hal ini berlaku untuk semua jenis ikan.

Penetuan ukuran benih yang di tebarkan tergantung pada lama waktu yang di rencanakan semakin besar ukuran benih patin yang disebarkan maka waktu pemeliharaan semakin singkat. perlu di ingat penebaran benih patin yang berukuran kecil kurang mampu mempertahan kan hidupnya di aliran air yang deras.

Sebagai aturan yang yang di anjurkan dan baik ukuran bibit yang di tebarkan dalam keramba bagusnya memiliki ukuran yang sama (seragam) sehingga kemampuanya untuk mencari makanan akan merata sama. dengan demikian pertumbuhan ikanpun akan cenderung serentak besar.

C. Pemberian Pakan dan Pakan Tambahan

Salah satu faktor utama yang menetukan keberhasilan budidaya ikan patin dalam keramba adalah pakan yang memadai kebutuhan nutrisi ikan patin selama masa budidaya berlangsung pada pemeliharaan sistem keramba. secara alami makanan ikan dapat di peroleh dari aliran air yang mengandung mikro organisme, kutu air lumut dan ganggang. dengan demikian untuk memacu pertumbuhan patin tidak bisa hanya mengandalkan pakan alami saja untuk itu ikan perlu di berikan pakan tambahan pelet.

Pelet untuk ikan patin yang di pelihara di keramba adalah pelet yang mengandung protein 25-30% rasuman pelet yang di berikan sebanyak 2-3 % dari total berat ikan perhari setiap dua minggu atau paling lama ssetiap satu bulan bobot ikan patin di timbang kembali untuk menyesuaikan jumlah pakanya.

Agar lebih aman dan tidak stress penimbangan di lakukan dengan cara pengambilan sampel ikan sebanyak 10 - 25 % saja hasil penimbangan ikan sampel merupakan tolak ukur untuk pemberian pakan berat rata-rata setiap harinya.

Hasil kali berat rata-rata dan jumlah individu ikan akan di peroleh berat total ikan di dalam keramba. penebaran pakan di lakukan secara sedikit demi sedikit agar pakan tidak banyak yang hanyut terrbuang.

jatah pakan di berikan 3-4 kali dalam sehari, di mulai pagi, siang, sore dan malam hari. pada malam hari pemberian pakan di bedakan sedikit lebih banyak dari yang lain.

D. Pengontrolan 

Patin yang dipelihara di karamba relatif aman. walau seperti itu tindakan pengontrolan tidak boleh ditinggalkan tetap harus ada langkah pengontrolan, terutama untuk karamba yang berada pada perairan berarus deras atau perairan yang banyak bahan hanyutan. Pengontrolan karamba di perairan berarus deras Iebih ditekankan pada upaya pencegahan agar karamba tidak terbawa arus.

Oleh karena itu, tambatan (ikatan) karamba perlu diamati, barangkali perlu diperbaiki atau diperkuat ikatannya.

Apabila perairan itu mengandung banyak bahan-bahan hanyutan maka perlu dibersihkan sesering mungkin. Karena Sampah yang menutupi sisi jari-jari karamba ini akan mengurangi banyaknya volume air yang masuk ke dalam karamba sehingga sirkulasi air akan terlambat yang dapat  memicu laju pertumbuhan ikan patin.

Karena berada di dalam sungai yang mengali kemungkinan terjadi endapan pasir atau lumpur di karamba bisa terjadi.

Secara berkala, endapan ini diangkat, terutama setelah hujan deras atau banjir. Apabila bahan karamba terbuat dari bilah bambu atau papan maka dinding bagian dalam tidak perlu dibersihkan karena organisme yang turrrbuh menempel merupakan pakan yang baik bagi ikan patin. Salah satu upaya untuk menghindari banyaknya endapan lumpur atau pasir di dalam karamba, sebaiknya karamba diletakkan di sungai dengan pola zig zag. 

lkan patin yang dibesarkan di karamba sebaiknya tidak terlalu sering ditangguk (ditangkap dengan serok). Penangkapan ikan di karamba hanya boleh dilakukan pada saat melakukan sampling berat untuk menentukan jumlah pakan yang akan diberikan. Biia terlalu sering ditangkap, dikhawatirkan ikan patin akan stres dan selanjutnya mempengaruhi Iaju pertumbuhannya.

E. Pemanenan

Seperti halnya pembesaran patin di media lain, pemanenan di karamba pun dilakukan jika bobot ikan sudah mencapai ukuran pasar. Para pemilik karamba umumnya memanen ikan setelah dipelihara selama 6-12 bulan. Pemanenan ikan patin pada jenis karamba di dasar perairan dapat dilakukan di tempat karena karamba tersebut dibangun secara permanent dan pennukaan airnya juga tidak terlalu dalam.

Pemanenan dapat dilakukan menggunakan serok jaring atau bisa juga dengan cara menangkap langsung dengan tangan. Namun, cara panen dengan penangkapan ikan secara langsung tidak disarankan karena akan mengakibatkan tangan terluka.

Pemanenan ikan patin dapat di mulai melalui jalan pintu pemanenan yang terletak di bagian tengah atasvpermukaan karamba. Pada jenis karamba di bawah maupun karamba di permukaan air, pemanenan ikan dapat dilakukan setelah karamba tersebut ditarik ke tepi perairan.

Ikan hasil dapat segera di letakan dalam jaring yang sudah di sediakan di lokasi air yang mengalir untuk mengurangi terjadinya ikan stetres. jika kondisi ikan sudah tidak brutal Iagi, ikan patin hasil panenan tersebut segera dipasarkan. Baca Juga >> cara budidaya ikan patin sistem monokultur

Sunday 22 November 2015

1010 Cara Lengkap Dan Mudah Budidaya Ikan Sepat

  No comments
1010 Cara Lengkap Dan Mudah Budidaya Ikan Sepat - Sepat adalah nama segolongan ikan air tawar yang termasuk ke dalam marga Trichogaster, anggota suku gurami (Osphronemidae). Di Indonesia, ikan ini lebih dikenal sebagai ikan konsumsi, meskipun beberapa jenisnya diperdagangkan sebagai ikan hias.
Budidaya Ikan Sepat
Budidaya Ikan Sepat

Pemilihan Indukan Ikan Sepat

  • Betina : Sirip pungung membulat dan pendek sehinga tidak  mencapai dasar pangkal sirip ekor. 
  • Jantan : Sirip pungug  panjang mencapai dasar  pangkal sirip ekor, lalu di tambah dengan bentuk tubuhnya mirip dengan ikan gurame. 
  • Induk jantan mempunyai sirip punggung yang panjang dan lancip serta dilengkapi dengan hiasan warna merah pada leher dan perut.  Warna merah ini akan semakin menyala pada saat ikan ini birahi. Sedangkan ikan betina mempunyai sirip bulat dan pendek.

Cara Pembenihan Ikan Sepat

Ikan ini tergolong jenis ikan yang sangat mudah di dapatkan, kita dapat memanfaatkan ikan sepat sebagai peluang bisnis karena ikan ini cukup marak di jadikan ikan penghias akuarium.

Pertama, siapkan kolam yang menyerupai habitat asli ikan ini karena hal ini akan memudahkan ikan sepat untuk bertelur. Sebaiknya kolam dibuat tenang tanpa aliran air.

Lalu, campurkan indukan ikan sepat betina dan jantan untuk memulai proses perkawinan. Gunakan indukan betina yang sudah matang telur. Perbandinganya adalah 1:1 antara sepat betina dan sepat jantan. Sebelum melakukan pemijahan, sepat jantan akan membuat sarang busa yang nantinya akan dipakai sebagai tempat merekatkan telur ikan.

Penetasan Telur

Sebaiknya kita meletakkan jerami di atas permukaan kolam untuk melindungi telur yang berada di sarang busa dari terik matahari langsung maupun air hujan, karena biasanya telur akan mengambang tepat berada di bawah sarang busa tepat di bawah jerami yang mengapung. Setelah bertelur, pisahkan sang betina, dan ikan jantan.

Telur ikan akan menetas setelah 24 jam kemudian. Beberapa hari berikutnya burayak (anak-anak ikan) mulai aktif berenang. saat itu hendaknya ikan jantan dipisahkan dari larva, agar larva itu tidak dimakannya.

Larva telur yang baru menetas belum memerlukan pakan dari luar hingga hari yang ketujuh,karena ia akan memakan kuning telurnya. Pakan yang baik untuk ikan ini adalah plankton. udang renik, cacing tubifex, dan minggu-minggu berikutnya dapat diberi pakan kering yang dihaluskan.

Perawatan Larva

Ikan sepat dapat dibudidaya pembesaran setalah ikan mencapai umur 2 bulan. Pada usia ini, ikan sepat akan lebih mampu untuk melindungi dirinya dari ikan buas lainnya. Untuk mendapat hasil yang maksimal, ikan diberikan pakan luar seperti tepung daun, dedak, daun singkong, kangkung, dan lainnya. Karena pakan yang tumbuh di dalam kolam bisa terbatas jumlahnya.



Demikian Ulasan Tentang 1010 Cara Lengkap Dan Mudah Budidaya Ikan Sepat Semoga Bermanfaat Amin ... *_^

Cara Budidaya Ikan Kerapu

  No comments

Budidaya Kerapu Macan

Cara Mudah Budidaya Kerapu Macan
Cara Mudah Budidaya Kerapu Macan
Seputarikan Saat budidaya ikan kerapu sedang dikembangkan dan dipromosikan sebagai unggulan untuk komoditas budidaya laut yang diekspor oleh nilai jual cukup tinggi.

Dalam rangka mendukung pengembangan budidaya kerapu, diperlukan upaya untuk memecahkan masalah umum dalam budidaya ikan kerapu adalah pertumbuhan yang lambat.

Hibridisasi merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan metode hibridisasi ini dapat menghasilkan benih unggul pada sifat-sifat genetik dan morfologi.

Kerapu macan termasuk berharga kelompokikan tinggi.Jenis kerapu kerapu adalah ikan asli Indonesia yang hidup tersebar di berbagai perairan berbatu nusantara. Selain Indonesia, penyebaran daerah kerapu macan meliputi perairan di wilayah Indo-Pasifik.

Sistematika 
Keluarga  : Serranidae
Spesies    : Epinephelus fuscoguttatus nama dagang kerapu marmer coklat, cod bunga-bunga, bintik-bintik cod rock, cod karpet, alias madaharata, lo fu pan
Nama Lokal: Garopa

Karakteristik crii dan Aspek Biologi 

1. Karakteristik fisik

Bentuk ujung sirip ekor, dada, dan sirip dubur ikan berupa busur. Kepala dan tubuh berwarna abu-abu atau pucat kehijauan-coklat. Tubuh penuh dengan bintik-bintik gelap kemerahan oranye atau coklat gelap. Spots di tengah lebih gelap dibanding di tepi. Spot ukuran menjadi lebih kecil menuju mulut. Dorsal punggung danpangkal sirip bintik-bintik hitam besar.

2. pertumbuhan

Di alam, ikan kerapu macan Total panjang 95 cm dapatmencapai danbobotnya 11 kg.

Pemilihan Peternakan

Ikan ini dapat hidup dan tumbuh dengan salinitas air 22-32 ppt. Oleh karena itu, lokasi budidaya dipilih sesuai dengan kriteria tersebut. Lokasi budidaya juga harus dilindungi dari gelombang besar air laut dan angin kencang. Selain itu, perubahan besar dalam salinitas dan aliran air kotor di lokasi budidaya harus dihindari.

Wadah Budidaya

Pembesaran ikan kerapu macan dapat dilakukan dalam keramba jaring apung, serta jenis ikan kerapu lainnya. Ukuran Rakit dan kandang yang digunakan sesuai dengan kebutuhan target produksi dan ukuran ikan yang akan dibudidayakan. Adapun kerangka rakit yang digunakan harus 5 x 5 M dengan ukuran mesh dari 2 m X 2 M.

Pengelolaan Budi Daya

Penyediaan benih

Benih harus dari dipilih sebelum budidaya diisi pembesaran. Benih yang tidak normal (deformitas) relatif lemah dan mudah terserang penyakit. Selain itu, ikan cenderung menunjukkan pertumbuhan yang lambat.

Menyebarkan Benih

Ikan dengan berat 5-10 gr ditebar sebanyak 75-100 ekor / M3 untuk ukuran 10-50 gr biji dapat ditebar sebanyak 40-50 ekor / M3. Pakan yang diberikan sampah berupaikan atau pelet. Jika Anda ingin melakukan dengan budidaya pelet pakan ikan kerapu, penting untuk benih dengan pelet selama periode pembibitan.

Untuk meningkatkan kekebalan dan mengurangi stres ikan, disarankan untuk menambahkan vitamin C ke dalam pelet. Kerapu macan termasuk jenis ikan predator. Oleh karena itu, pembudidayaan ikan membutuhkan pakan ikan segar sampah atau tinggi protein pelet.

Makanan yang dimakan kerapu tertelan 95% setelah 36 jam di dalam perut sehingga peniberian makanan dilakukan setiap hari. Pada saat stres, ikan ini akan memuntahkanpakan makan.

Pengendalian Hama dan penyakit

Kerapu macan dibudidayakan di kandang sering cacat dalam tutup insang, mulut, dan leher tidak diketahui penyebabnya tidak jelas. Karakteristik umum dari timbulnya penyakit adalah hilangnya ikan nafsu makan.

Kondisi observasi sangat penting untuk mendeteksi pakan adanyapenyakit pada ikan. Ketika kondisi kesehatan mengubah Kerapu buruk biasanya sering berenang di air karena gelembung renang membengkak. Jika ada jenis ikan, pengamatan untuk menentukan penyebabnya harus segera dilakukan. tingkat benih sering diserang oleh VNN.

Gejala termasuk perubahan warna menjadi lebih gelap, berenang lambat, dan berputar. VNN menyerang berpengaruh besar terhadap laju pertumbuhan benih. Untuk menghindari serangan penyakit ini, telur yang digunakan harus bebas dari VNN. cacing parasit yang menginfeksi kulit mudah bertani ikan kerapu. Untuk menekan efek parasit pada ikan,

Anda harus melakukan ikan berendam dalam air tawar (5 menit) dan mengganti jaring setiap 2-4 minggu. Sementara itu, parasit, seperti cacing insang dapat dibersihkan dengan merendam ikan dalam air salinitas tinggi (ppt selama15 6o menit).

Panen

Kerapu macan dapat dipanen setelah 5 bulan berukuran 600 gr / ekor. Umumnya, ukuran diperoleh setelah 6-8 bulan pemeliharaan. Sistem pemanenan dapat berupa total atau selektif tergantung pada kebutuhan. Cara yang sama seperti ikan panen tanaman di dalam kandang.

Teknik Sederhana Budidaya Ikan Betutu Berkualitas

  No comments
SeputarIkan.Com - Ikan betutu atau ikan malas memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis ikan lain. Tekstur daging ikan yang lembut dan putih terang. Terlepas dari pasar lokal, penggemar ikan betutu juga datang dari luar negeri.

Ikan Betutu
Ikan Betutu : Image Source By Youtube 
Konstruksi Kolam
  • Kepadatan ikan 16 ekor / kaki persegi ( 1 meter = 3 kaki ).
  • Pencahayaan samar-samar dengan penggunaan tumbuhan akuatik dan plastik hitam sebagai pelindung cahaya matahari langsung.
  • Penyediaan tempat bersembunyi, bisa dari genting atau pipa PVC.
  • Kedalaman air yang sesuai untuk penetapan suhu air dan diperkirakan betutu bisa mengejar anak ikan. Tinggi air cukup 40 cm-50 cm.
  • Kandungan oksigen terlarut DO > 5 mg/ l.
Setelah selesai, kolam dibiarkan kering dan sinar matahari terbakar matahari selama 3-5 hari sehingga semua kuman dan hama mati. Setelah, pupuk organik kering menyebar seperti kotoran kuda, sapi, kerbau, atau kompos untuk memprovokasi pertumbuhan makanan alami untuk benih ikan nila, total 0,5 kg / meter persegi.

Teknik I Budidaya Ikan Betutu

Selesai pemupukan kolam diisi dengan air hingga 30 cm, dan tunggu sampai air terlihat berubah menjadi hijau. Jika air berwarna hijau, air ditambahkan lagi setinggi 1 meter. Kini giliran untuk masuk benih ikan nila sebagai betutu makanan. Sebagai perkiraan, kolam ukuran 200-300 meter persegi diperlukan benih mujair sebanyak 1-15 kuintal. Setelah 1-2 bulan ikan mujair yang rajin dan doyan kawin ini di kolam, akan menjadi makanan alami betutu.

Pembesaran ikan betutu dengan makanan alami seperti udang karang atau guppy,  8-12 bulan ukuran 10 cm sampai 400 gram. Tetapi jika pelet pakan dari ukuran 10 cm sampai 400 gram butuh 5-6 bulan. Menjadi dari ukuran 1 ons lebih cepet sekitar 3 bulan. Pelet digunakan harus amis, minimal 36% protein.

Teknik II Budidaya Ikan Betutu

Pembesaran dimaksudkan untuk menghasilkan betutu berukuran untuk ikan konsumsi. Kolam yang dibutuhkan seluas 200-600 M2. ikan betutu cenderung suka dengan air yang cukup dalam dan suka dengan habitat yang redup akan cahaya akan tetai jika malam hari ikan ini lebih suka berada di tepi kolam. untuk itu beri tumbuhan air agar ikan lebih nyaman berada di dalam air.

Kolam dipupuk dengan kotoran ayam sebelumnya dengan dosis 0,5-1,5 kg / M2. setelah Itu beri irigasi air melalui saringan. Selain itu, benih di taburkan tergantung kebutuhan.

Untuk benih ukuran 100 g dapat ditabur 20 ekor /M2, sedangkan ukuran 175 g dapat di tebar sebanyak delapan ekor / M2. Dalam waktu 5 bulan, dengan berat 100 g biji dapat tumbuh sampai 250 g / ekor; sedangkan ukuran beratnya bisa 175 g 400 g / ekor selama 6 bulan.

sumber : betutumalas.wordpress.com

Terimakasih semoga bermanfaat Aminnn .... ^_^

10 Cara Mudah Budidaya Ikan Koki Untuk Meningkatkan Ekonomi

  No comments
Seputarikan.Com - Ikan koki merupakan komoditi ikan hias yang sudah di budidayakan secara komersial di indonesia. Ikan koki merupakan salah satu ikan hias yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. banyak varian jenis ikan koki yang sudah di budidayakan. Berikut adalah cara budidaya ikan koki.
Cara Budidaya Ikan Koki
Cara Budidaya Ikan Koki

Langkah - Langkah Cara Budidaya Ikan Koki

1. Pemilihan Induk Koki
  • Induk yang baik dan siap dipijah memiliki panjang tubuh mencapai 7 cm (minimal) atau sebesar telur bebek dan memiliki umur lebuh dari 7 bulan.
  • Pilih yang bertubuh ideal, dengan ekor yang lebar, sirip yang tegak saat bergerak, kepala kecil dan sisik yang indah atau tidak rontok.
  • Untuk mendapatkan benih larva yang berwarna-warni, maka induk harus memiliki tubuh yang polos tapi berbeda antara jantan dan betina, misalnya betina berwarna putih jantan berwarna kuning.
  • Induk ikan yang dapat dipijahkan situasinya mesti sehat. lincah serta sudah matang gonad.
2. Ciri Induk Jantan
  • Jika diurut di bagian perut dapat keluar cairan berwarna putih susu
  • Terdapt benjolan kecil warna putih pada tutup insang atau kadang-kadang pada jari-jari pertama sirip dada
  • Bentuk dubur oval serta kecil
3. Ciri Induk Betina
  • Jika diurut di bagian perut dapat keluar cairan kuning berbentuk telur ikan koki
  • Di bagian perut agak membesar
  • Bentuk dubur besar serta bulat
4. Cara pemijahan ikan koki 
  • Akuarium atau kolam yang bersih diberi air kemudian diendapkan kurang lebih satu hari satu malam, kemudian taruh eceng gondok di dalamnya untuk melekatkan telur.
  • Pilih induk yang telah matang gonad lalu dimasukkan dalam kolam
  • Pemijahan terjadi pada sore hari, biasanya keesokan pagi telur sudah menempel pada eceng gondok.
  • Lalu induk bisa dipindahkan ke kolam penampungan induk untuk kemudian dipijahkan 1 bulan lagi. Biarkan telur sampai menetas, jaga agar tidak terkena suhu yang terlalu ekstrim dan jauhkan dari hewan pemangsa yang ada.
5. Penetasan Telur Ikan Koki

Proses penetasan ini dapat berlangsung lebih dari dua hari dan apabila telur yang ditetaskan ternyata ada yang tidak bisa dibuahi akan membusuk serta tidak lagi menetas.

Telur yang membusuk ini akan ditumbuhi oleh jamur. Suhu air bagi telur yang mengalami proses pembuahan tersebut juga harus diperhatikan, suhunya hanya boleh berkisar antara 24 sampai dengan 28 0C.

Jika perlu tambahkan suplai oksigen untuk aquarium agar larva yang ada didalamnya bisa mendapatkan asupan oksigen yang cukup.

6. Pemeliharaan Benih Ikan Koki
  • Setelah 2 sampai 3 hari maka telur akan menetas, pada hari ke 3 benih ikan sudah dapat di beri makan berupa kutu air yang telah kita saring.
  • Setelah berumur 15 hari, benih mulai bisa diberi makan cacing rambut sebagai tambahan kutu air.
  • Jaga ketinggian air 10 - 15 cm dengan pergantian air satu minggu sekali, air diganti dengan air yang diendapkan lebih dahulu.
  • Gunakan eceng gondok untuk melindungi benih dari sinar matahari yang terik.
7. Pembesaran Ikan Koki

Pembesaran dilakukan setelah benih berusia 1 bulan, Pada saat pembesaran akan memerlukan banyak sinar matahari, maka eceng gondok dikurangi makanan masih berupa cacing rambut, diberikan pagi hari jika ada sisa sore harinya diangkat setelah usia ikan 4 bulan lebih, maka ikan sudah dikatakan calon induk, ikan jantan dan betina bisa dipisahkan untuk di pijah pada usia 8 bulan.

8. Pemberian Pakan

Dosis pemberian pakan tidak di anjurkan secara berlebihan dengan tujuan tidak menciptakan kondisi buruk di dalam air, terutama jika memberikan makanan buatan. Dosis makan an yang umum diberikan dalam satu hari berkisar antara 3 – 5 persen dari berat total ikan yang dipelihara.

Makanan ini tidak diberikan sekaligus, tetapi diberikan secara bertahap. Jumlah makanan yang diberikan pada setiap waktu makan tergantung dari frekuensi pemberian.

Artinya, jika frekuensi pemberian makanan dilakukan empat kali sehari, maka jumlah yang diberikan pada setiap waktu makan adalah 1/4 dari dosis yang telah ditentukan.

Demikian 10 Cara Mudah Budidaya Ikan Koki Untuk Meningkatkan Ekonomi Semoga Dapat Bermanfaat Aminn.... ^_^

1001 Cara Lengkap Budidaya Mudah Ikan Cupang

  No comments
1001 Cara Lengkap Budidaya Mudah Ikan Cupang - Ikan cupang Betta sp. Adalah habitat asli ikan air tawar adalah beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini memiliki bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya.
Cara Budidaya Ikan Cupang
Cara Budidaya Ikan Cupang
Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia ada cupang asli, salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampanga, Kalimantan Timur. Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan untuk waktu yang lama sehingga ketika ikan ditempatkan dalam sebuah wadah dengan volume air sedikit dan tidak adanya alat sirkulasi udara aerator, ikan ini masih bisa bertahan.

Pemilihan Indukan Ikan Cupang

Induk cupang jantan :

  • Berumur setidaknya 4-8 bulan
  • Bentuk badan panjang
  • Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
  • Gerakannya agresif dan lincah

Induk cupang betina:

  • Berumur setidaknya 3-4 bulan
  • Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
  • Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
  • Gerakannya lambat

Ciri - Ciri Indukan Unggul

  • Seritnya ekor harus bentuk yang sama dan rapi.
  • Ekor posisi tubuh ikan harus di tengah-tengah dan seimbang, tidak sedikit menjorok ke atas.
  • Pilih ikan yang bertubuh besar, tidak memanjang, karena memperpanjang waktu berkembang menjadi ikan besar antara ekor dan sirip akan ada kesenjangan. (Kurang padat).
  • Pangkal ekor harus tebal, jika tipis maka selama pengembangan ikan tidak meningkatkan lebar ekor.
  • Pilih ikan yang sering / senang bermain di dasar atau tengah air, seolah-olah ikan sering bermain di kemungkinan vena ekor luas seritnya akan rusak.
  • Jika ikan yang kita sukai sering dimainkan di permukaan air, sehingga ikan tidak bermain di atas sekat yang menutup akuarium ditutup setengah saja (dari atas ke tengah), sehingga hanya terlihat dari tengah ke bawah.

Proses Budidaya Ikan Cupang

  • Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 – 30 Cm.
  • Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat untuk burayak berlindung. 
  • Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat, sekadarnya saja. 
  • Bila terlalu banyak, tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
  • Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu. 
  • Biarkan ikan tersebut selama satu hari dalam wadah. 
  • Ikan cupang jantan tersebut akan membuat gelembung-gelembung udara. 
  • Gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. 
  • Untuk memancing ikan cupang jantan membuat gelembung, bisa juga dimasukkan ikan cupang betina tetapi dipisah. 
  • Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas gelas akua) dan benamkan kedalam wadah.
  • Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi di pagi hari sekitar pukul 7-10 atau sore hari sekitar pukul 4-6.
  • Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara bising.
  • Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. 
  • Dengan mulutnya si jantan akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi.
  •  Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si betina.
  • Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. 
  • Selama 3 hari kedepan burayak tidak perlu diberi pakan karena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.

Pemberian Pakan Cupang

  • Setelah tiga hari dari telur menetas, berikan pakan berupa kutu air jenis Moina atau Daphnia. Pemberian pakan jangan lebih banyak dari benih ikan karena kutu air berpotensi akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak. 
  • Dalam satu kali perkawinan biasanya ikan cupang akan menghasilkan 400-1000 butir telur.
  • Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak menetas. 
  • Pindahkan benih ikan tersbeut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk.
  • Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya dan sudah bisa dinikmati keindahannya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.
Demikian Pembahasan Tentang 1001 Cara Lengkap Budidaya Mudah Ikan Cupang Semoga Dapat Bermanfaat Dan Membantu Para Pembaca SeputarIkan.Com Aminn .... ^_^

359 Cara Mudah Budidaya Ikan Baung Pada Kolam Tanah Air Tenang

  No comments
359 Cara Mudah Budidaya Ikan Baung Pada Kolam Tanah Air Tenang -  Budidaya ikan baung pada kolam air tenang juga telah lama di kenal dan di lakukan oleh petani indonesia. namun, ada beberapa persyaratan yang harus di perhatikan dalam usaha pembesaran ikan baung di kolam air tenang.
Cara Mudah Budidaya Ikan Baung Pada Kolam Tanah Air Tenang
Cara Mudah Budidaya Ikan Baung Pada Kolam Tanah Air Tenang

Hal-hal yang perlu di perhatikan adalah sebagai berkit :

1. Pemilihan Lokasi 

Lokasi untuk pembuatan kolam kolam budidaya ikan baung pada kolam tanah air tenang ini tidak berbeda jauh dengan budidaya ikan jenis lainya. tanah yang baik untuk kolam adalah tanah yang berstruktur kuat, dapat menahan air, subur, tidak berbatu-batu. dan sumber air sepanjang tahun tidak mudah kering pada saat musim kemarau dan juga bebas dari pencemaran limbah dan bahan-bahan beracun.

Sifat fisika kimia air, seperti suhu air sebaiknya sebaiknya berkisar antara 26 - 30 0C, pH berkisar sekitar antara 4 - 9 ppm, kandungan oksigen terlarut minimal 1 mg / liter dan optimal adalah 5 - 6 ppm, dan kandungan NH3 kurang dari 1,5 ppm.

2. Konstruksi Kolam

Bentuk kolam sebaiknya empat persegi panjang, bentuk pematang trapesium dengan kemiringan 1 : 1, dan bagian atas pematang di tanami tumbuhan air untuk menghiindari erosi. Tinggi pematang berkisar antara 1,5 - 2 m yang dapat di buat tanah atau temnbok.

3. Persiapan Kolam

Sebelum di manfaatkan untuk pembesaran ikan, kolam sebaiknya di keringkan terlebih dahulu kemudian di beri kapur CaCO3 dengan dosis 180 - 370 kg / ha / tahun untuk memusnahkan pemangsa dan binatang lain yang membahayakan ikan dan untuk mengurangi keasaman tanah dan air kolam. kolam dapat juga di pupuk dengan pupuk organik 1kg /  M2 /periode atau pupuk anorganik 1 gram / M2 / periode.

Tinggi air pemeliharaan minimal 0,5 m dan debit air berkisar sekitar 10 - 15 liter/detik/ha. sebelum air di masukan kedalam kolam pemeliharaan, pintu pemasukan air di beri saringan untuk menghindari hama dan kotoran yang masuk kedalam kolam budidaya. Baca Juga >> cara budidaya ikan patin sistem PEN

4. Penebaran Benih 

Penebaran benih di lakukan setelah air di biarkan selama kurang lebih 1 bulan menggenang di dalam kolam budidaya kedalaman air sebaiknya 50 - 80 Cm. Benih yang di tebar berukuran 2 -3 gram dengan kepadatan tebar 60 - 100 ekor/ M2. 

 5. Pakan

Pemberian pakan ikan baung sama seperti pada budidaya ikan lainya dengan frekuensi 3 kali 1 hari pada pagi sore dan malam hari dengan kandungan nutrisi protein 30% lemak 25% karbohidrat 10-25% pakan yang di berikan adalah pelet ikan jenis 781 -2 SP. dan juga bisa di beri pakan tambahan buatan dari dedek,jagung,ikan asin dll yang di giling jadi satu.

6. Perawatan

Karena terjadi penguapan air kolam maka kita perlu melakukan penambahan air setiap 3 hari 1 kali kakrena kolam ikan air tenang kita harus menjaga sirkulasi air dengan cara menambah dan mengurangi air kolam tersebut . dan lebih bagus lagi jika kita tambahkan kincir di dalam kolam tersebut.

7. Pengendalian Hama Dan Penyakit

Hama dan penyakit merupakan salah satu Faktor penghalang suksesnya dalam budidaya ikan termasuk ikan baung untuk itu kita harus rajin memeriksa kolam setiap hari dari hama seperti biawak,ular sawah, dll. di sekitar kolam budidaya dan juga pemberian vitamin ikan 3 hari 1 kali yang di campurkan pakan ikan.

8. Selamat Mencoba 

Semoga Berhasil Dan Sukses Petani Ikan Indonesia.

235 Cara Lengkap Budidaya Ikan Patin Sistem PEN

  No comments

Budidaya Ikan Patin Sistem PEN
235 Cara Lengkap Budidaya Pembesaran Ikan Patin Sistem PEN - Pembesaran ikan patin sistem pen adalah alternatif lain pemanfaatan peraairan umum selain dengan keramba dan jala apung. 

Usah pembesaran ikan patin dengan cara ini belum banyak berkembang di indonesia sehingga kurang populer di kalangan peternak ikan.

Pemeliharaan sistem pen ini berbeda dengan pembesaran di jala apung pada pembesaran di jala apung jala tempat budidaya mengapung di atas.

Sementara pada pembesaran sitem pen bagian-bagian tertentu misalnya pojokan atau bagian pinggir perairan yang ada cekunganya langsung di manfaatkan bagian perairan yang di pilih ini di pagari bambu atau kawat sehingga berbentuk hampang /skat yang di dalamnya dapat di jadikan tempat untuk memelihara ikan sistem pen yang memasyarakat adalah yang di lakukan di sungai.

Pembesaran ikan dengan sistem pen ini mempunyai kelebihan menjadi alternatif bagi orang yang tidak mempunyai lahan (kolam) dan juga menguntungkan secara teknis maupun ekonomis pembesaran patin dengan sistem pen memberikan nilai tambah yang tidak di miliki oleh pemelihara jala apung.

Salah satunya adalah kepadatan penebaran ikan dalam sistem pen dapat di tingkatkan karena ikan memperolek kecukupan oksigen dari air yang mengalir apalagi sistem pen tersebut di pasang di sungai karena pemeliharaan ini langsung di lakukan di alam makan tidak heran bila patin yang di besarkan pada sistem pen dapat tumbuh lebih cepat dan bergerak lebih bebas karena seperti berada di alamnya sendiri. 

A. Pemilihan Lokasi

Secara umum beberapa hal yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi adalah kedalaman air, sumber air, bentuk dasar perairan, perlindungan dari hantaman arus yang kuat dan juga segi keamananya. Lokasi yang bagus untuk pemeliharaan sebagai berikut :
  1. Apabila memelihara ikan di lakukan di danau atau waduk sebaiknya di pilih lokasi pemeliharaan pada bagian teluk yang terlindung.
  2. Apabila pemeliharaan ikan di lakukan di sungai, sebaiknya di pilih sungai yang berarus relatif lambat dan bebas dari ancaman banjir bandang.
  3. Apabila pemeliharaan di lakukan di saluran irigasi, sebaiknya di pilih saluran irigasi yang mempunyai pintu pngendali banjir di bagian hulu maupun bagian-bagian tertentu akan lebih baik lagi bila lingkungan di sekitarnya bersih dari semak-semak belukar.
B. Kualitas Air

Karena merupakan perairan umum maka kendala yang akan di hadapi pada sistem pen nantinya relatidf sama dengan kendala yang di temui pada pembesaran di jala apung.

Lokasi yang bebas banjir merupakan daerah yang memang sulit di peroleh namun apabila pemeliharaan ikan dilakukan di saluran irigasi teknis maka hal ini bisa di antisipasidengan adanya pintu pengendali banjir.

Kedalaman air berhubungan dengan sifat ikan dan kemudahan pengelolaan ikan patin dapat hidup dalam sistem pen dengan baik pada air yang mempunyai kedalaman 50 - 100 cm. kedalaman air 2 m sebenarnya tapi pembuantan sistem pen pada lokasi seperti ini membutuhkan bahan yang lebih panjang dan tentusaja menambah biaya investasi selain itu pengontrolan dan pemanenan akan lebih sulit.

C. Penerapan Sistem PEN 

PEN di danau, waduk, dan sungai biasanya di gunakan bambau atau kawat sementara pen di salurkan irigasi lebih sederhana yaitu skat di buat dari bagian hulu dan hilir bahan skat dapat berupa bambu, kayu bahkan besi. karena ikan patin tergolong ikan berukuran besar maka pen atau hampang harus di buat kokoh agar tidak mudah di trobos. jarak antara bilah bambu atau jeruji di tentukan oleh ukuran ikan patin yang akan di pelihara.

D. Penebaran Benih

Hingga kini penelitian mengenai kepadatan penebaran yang ideal bagi patin yang di pelihara di dalam pen belum menghsilkan data yang pasti oleh karena itu kepadatan penebaran ini di anjurkan mengikuti kepadatan penebaran yang di lakukan di jala apung dapat pula di coba kepadatan penebaran secara umum yang berlaku di saluran irigasi 0,5 - 2 kg / M2 dengan ukuran lain yang di tebarkan 50-75 g/ekor. Bila ukuran ikan yang di tebarkan lebih besar maka kepadatan penebarannya di kurangi.

Untuk menghindari stres dan mempercepat aklimatisasi (penyesuaian dengan linkungan) maka penebaran ikan tetap di anjurkan pada pagi atau sore hari pada saat itu suhu air danau, wadukm atau sungai dalam keadaan stabil.

E. Pemberian Pakan 

Pembesaran patin bersifat komersial sehingga pemberian pakan tambahan berupa pelet mutlak di lakukan. Pada sistem pen di danau atau waduk pemberian pakan dapat mengikuti pemberian pakan pada jala apung yaitu dengan cara di sebarkan secara langsung sementara untuk sistem pen di sugai yang mempunyai aliran lebih deras ada yang mencoba dengan memberikan pakan di tempat makanan yang khusus yang di gantung.

Tindakan ini dapat menyelamatkan pakan ikan yang belum dimakan agar pakan itu tidak hanyut terbawa arus sungai.

Lain lagi dengan pemeliharaan di saluran irigasi yang mempunyai aliran air relatif cepat. Pemberian pakan dalam hal ini di lakukan pada bagian hulu di usahakan ada tempat-tempat tertentu yang airnya mengalir agak lambat tempat itu adalah tempat yang tepat untuk mmemberikan pakan sehingga pakan dapat bermanfaat secara optimal.

Tidak ada perubahan yang mendasar terhadap jumlah pakan dan jadwal pemberian pakan antara ikan patin yang di besarka pada sistem dan jala apung. Oleh karena itu pemberian pakan untuk ikan patin yang di pelihara di sistempen pun dapat mencontoh pada sistem pemeliharaan yang di jala apung.

F. Pengontrolan 

Pengotrolan ikan pada pemeliharaan sistem pen lebih repot dari pada pengontrolan ikan di jala apung hal ini dapat di maklumi karena pada pemeliharaan sistem pen ikan lebih menyatu dengan alam perairan umum sehingga resiko yang di hadapi akan semakin besar pula pada preode tertentu di sarankan di lakukan kontrol populasi kontrol populasi akan memberikan gambaran terhadap keadaan ikan secara keseluruhan.

G. Pemanenan

Secara Umum, lama pemeliharaan di sistem pen selama enam bulan selama masa pemeliharaan tersebut di harapkan patin mengalami pertumbuhan yang pesat. Semakin besar ukuran ikan pada saat di teberkan semakin besar pula ikan yang akan di panen.

Pemanenan ikan pada sistem pen sedilit lebih sulit karena ikan tidak dapat di kumpulkan pada suatu bagian tertentu hanya denga menggulung jaring pemanenan ikan pada sistem pen dengan menggiring ikan pemanenan seperti ini biasanya menyebabkan luka-luka sehingga menurunkan kwalitas ikan.  Baca Juga >> cara budidaya ikan baung

Tuesday 17 November 2015

1000 Cara Lengkap Dan Mudah Pembenihan Ikan Mas Secara Alami

  No comments
1000 Cara Lengkap Dan Mudah Pembenihan Ikan Mas Secara Alami - Dalam pemijahan ikan mas terdapat berbagai cara baik secara alami dan secara buatan, Akan tetapi semua cara yang di tempuh tujuanya untuk pemijahan dan pembenihan mungkin yang membedakan adalah kuantitas dari hasil proses pembenihan tersebut. Ikan mas sudah lumayan ramai di pijahkan dan juga di budidayakan untuk memnuhi kebutuhan pasar ikan konsumsi. Ikan mas ini memiliki tekstur daging yang lembut dan juga gurih, Ikan yang langsung bisa di mask dengan sisiknya ini memiliki banyak manfaat ikan mas bagi kesehatan dan juga kandungan nutrisinya yang lengkap terutama untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil. untuk membantu pertumbuhan otak dan tulang. dan berikut adalah cara pembenihan ikan mas.
Cara Pembenihan Ikan Mas
Cara Pembenihan Ikan Mas
Langakah - Langkah Dalam Pembenihan Ikan Mas Secara Alami :

1. Pemilihan Indukan Pembenihan

Sebelum ikan di pijahkan kita harus terlebih dahulu memisahkan antara indukan jantan dan betina terlebih dahulu sebelum di mulainya proses pemijahan.

Umumnya Indukan ideal untuk dipijahkan berusia 1,5 tahun sampai 2 tahun dengan berat tubuh minimal 2 kg - 5 kg. Sedangkan untuk pejantan akan lebih cepat menemukan masa matang gonad, Usia pejantan lebih muda dar betina yaitu berkisar antara 9 bulan sampai dengan 1 Tahun dengan berat ikan mencapai kurang lebih 0,8 kg.

Ciri Betina Yang Sudah Matang Gonad :

  • Perut bagian bawah terasa lunak jika di raba terasa seperti pipi bayi, bentuknya lebih buncit dan oval.
  • Alat genital kemerahan dan mengembang cenderung terbuka.
  • Bagian anus terlihat menonjol seperti membengkak.

Ciri Betina Yang Sudah Matang Gonad :

  • Bila perut bagian bawah ditekan akan mengeluarkan sperma.
  • Tubuh ramping dan gesit.
  • Prilaku Lebih Agresif.

2. Pemeliharaan Indukan Ikan Sebelum Pemijahan

Sebelum pemijahan berlangsung terlebih dahulu di lakukan pemeliharaan induk ikan betina dan jantan dikolam yang terpisah, dengan tujuan untuk menghilangkan lemak disekitar kantong telur untuk betina untuk pejantan agar sperma yang di hasilkan mencapai tingakat maksimal.

Proses tersebut di lakukan kurang lebih selama 1-2 hari tanpa di berikan makan apapun. Bertujan untuk menghilangkan lemak yang menyelimuti kantong telur yang nantinya akan menghambat proses pelepasan sel telur ketika pemijahan berlangsung. 

3. Persiapan Kolam Pemijahan

Untuk kolam pemijahan dapat di gunakan dengan kolam dinding beton lantai tanah atau dengan kolam tanah murni.  Setiap indukan betina yang akan memijah membutuhkan luasan kolam 6 M2/kg berat ikan, dengan kedalaman air kolam 60-80 cm. Contoh untuk indukan seberat 2 kg dibutuhkan kolam seluas 12 M2. dapat di isi 2-3 induk betina 2 induk jantan.

Hal lain yang harus dipersiapkan adalah tempat perekat telur. Tempat ini di buat untuk meletakkan telur-telur yang telah dibuahi. Tempat ini di buat dari ijuk yang di jepit bambu di buat dengan panjang 1 Meter lebar 50 Cm. buat sebanyak lebar dasar kolam dan di susun rapi.

4. Proses Pemijahan Ikan Mas

Masukkan indukan betina dan jantan bersama-sama. Perbandingan bobot indukan betina dan jantan 1:1, sedangkan dari jumlahnya bisa 3:1. Proses pemijahan terjadi pada dini hari sekitar pukul 01.00-06.00. Ditandai dengan ikan yang saling berkejaran dan bau amis menyelimuti air kolam.

Setelah semua berjalan dengan sesuai periksa tempat yang sudah di persiapkan untuk telur melekat tersebut. kemudian angkat dan pindahkan telur kedalam air yang jernih.

5. Penetasan telur

Penetasan telur dapat di lakukan dengan menggunakan akuarium. atau viber. Setelah proses pemijahan selesai, segera pindahkan ijuk tempat perekat telur yang dipenuhi telur ke tempat pemijahan. Tempat penetasan sebaiknya terhindar dari air hujan dan panas yang berlebihan.

Untuk mencegah tumbuhnya jamur, air di kolam penetasan bisa diberikan methylen blue.  Sedangkan untuk penetasan rendam terlebih dahulu dalam air yang sudah dicampur methylen blue. Kemudia letakan ijuk sekitar 5-10 cm dibawah permukaan air. Suhu ideal yang di butuhkan adalah 28-30oC, telur akan menetas dalam 1-3 hari. Setelah menetas menjadi larva, jangan di beri makanan apapun. Karena larva masih membawa nutrisi yang terdapat dalam kuning telur. Setelah berumur 2-3 hari, larva bisa diberi pakan.

6. Pendederan Benih

Setelah larva berusia 7 hari (1 minggu) dapat di pindahkan kedalam kolam pendederan yang berukuran 4 x 5 M dengan padat 1000-2000 ekor. Kedalaman air kolam diatur sekitar 60 cm. Kolam di beri Aerator untuk proses sirkulasi air karena ikan mas cenderung suka dengan air yang bergerak. Sirkulasi air jangan terlalu deras karena benih masih kecil. 

Masukan larva secara perlahan dengan menggunakan gayung untuk menghindari sentuhan dari tangan kita. agar kesehatan ikan tetap terjaga.

7. Pemberian Pakan

Pakan yang dibutuhkan untuk pendederan tahap pertama adalah biota air yanng ditumbuhkan dalam kolam. Pakan tersebut cukup untuk benih yang masih kecil. Sebagai tambahan bisa diberikan pelet halus ( PF - 1000 ). Lama pemeliharaan pendederan sekitar 4 minggu. Jangka waktu tersebut akan dihasilkan benih ikan berukuran 2-3 cm.

8. Panen Benih Ikan Mas

Panen benih ikan dapat di lakukan sesuai dengan kebutuhan budidaya pembesaran ataupun kebutuhan pasar dan petani budidaya biasanya benih di panen ketika benih berukuran kurang lebih sebesar 2 jari tangan atau 15-17 cm.

Demikian Ulasan Tentang 1000 Cara Lengkap Dan Mudah Pembenihan Ikan Mas Secara Alami Semoga Dapat Bermanfaat Buat Para Pembaca SeputarIkan.Com Aminnn ... ^_^

Seribu Cara Lengkap Pembenihan Ikan Gurame

  No comments
Seribu Cara Lengkap Pembenihan Ikan Gurame - Ikan Gurame merupakan komoditi ikan konsumsi yang sudah marak di budidayakan baik di Negara Indonesia maupun di negara-negara lain. Terdapat puluang bisnis yang sangat menguntingkan di dalam budidaya ikan gurame kita dapat menghasilkan keuntungan yang besar. dalam pemijahan ikan tahunan ini. Karena ikan ini dikenal dagingya yang gurih dan juga manfaatnya yang banyak bagi kesehatan. Berikut adalah langkah-langkah budidaya ikan gurame :
Pembenihan Ikan Gurame
Pembenihan Ikan Gurame
Langkah-Langkah Budidaya Ikan Gurame :


Pengeringan kolam

Sebelum proses pemijahan persiapan kolam perlu di lakukan adalah kolam harus dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan kolam pemijahan sebaiknya dilakukan selama 2 – 3 hari. Maksud dan tujuan pengeringan kolam ini adalah untuk:
  • Membunuh bakteri jahat dan sumber penyakit yang terdapat pada kolam.
  • Menghilangkan nitrit yang ada di dasar kolam,
  • Memberikan suasana baru bagi induk ikan gurami yang akan dipijahkan, karena tanah yang kering akan memiliki bau yang khas saat terendam air yang akan merangsang induk ikan untuk memijah, dan  menumbuhkan kelekap (plankton) di pinggir-pinggir kolam sebagai persediaan pakan bagi induk gurami, dan induk siap dimasukkan ke kolam pemijahan.
Pembersihan

Pembersihan kolam di lakukan bertujan untuk menghilangkan rumput liar dan juga mempermudah dalam pembuatan sarang ikan pada nantinya budidaya berlangsung.

Pengisian air kolam

Pengisian air kolam ini dilakukan dengan ketinggian 70 – 100 cm, sehingga gurami memerlukan perairan yang airnya relatif dalam bagi pergerakannya tersebut.

Membuat kerangka sarang dan bahan pembentuk sarang,

Memasang kerangka sarang dan bahan pembentuk sarang serta tidak jauh dari sosog, dibuat para-para dari bambu untuk meletakkan ijuk, sabut kelapa atau bahan sejenis yang dapat dijadikan sarang oleh induk gurami untuk memudahkan induk gurami membuat sarang dan meletakkan telur.

Seleksi Induk

Gurame yang akan dijadikan induk berumur kurang lebih 4 tahun dengan berat 2 – 3 kg untuk jantan, dan umur minimal 3 tahun dengan berat 2 – 2,5 kg untuk betina Masa produksi optimal induk betina berlangsung selama 5 – 7 tahun.

Ciri-ciri fisik induk jantan dan betina pada ikan gurame :
  • Induk gurame jantan : dahi menonjol (nonong), dagu tebal (lebih menonjol), perut meruncing, susunan sisik normal (rebah) gerakan lincah.
  • Induk gurame betina : dahi lebih rata (tidak ada tonjolan), dagu tidak menebal, perut membundar, susunan sisik agak terbuka, gerakan agak lamban.
Kriteria kualitatif
  • Warna badan berwarna kecoklatan dan bagian perut berwarna putih keperakan atau kekuning-kuningan.
  • Bentuk tubuh pipih vertikal.
  • Hasil pembesaran benih sebar yang berasal dari induk ikan kelas induk dasar.
  • Kesehatan anggota atau organ tubuh lengkap, tubuh tidak cacat dan tidak ada kelainan bentuk, alat kelamin tidak cacat (rusak), tubuh bebas dari jasad patogen, insang bersih, tubuh tidak bengkak/memar dan tidak berlumut, tutup insang normal dan tubuh berlendir
Kriteria kuantitatif
  • Umur : Jantan (24-30 bulan) dan betina (30-36 bulan)
  • Panjang standar : jantan (30-35 cm) dan betina (30-35 cm)
  • Bobot badan : jantan (1,5-2,0 kg)dan betina (2,0-2,5 kg)
  • Fekunditas : 1.500-2.500 butir/kg (betina)
  • Diameter telur : 1,4-1,9 mm (betina)
Pemijahan

Gurame dapat bertelur sepanjang tahun, meskipun produktivitas yang lebih tinggi, terutama di musim kemarau. Hal yang harus diperhatikan untuk pemijahan pada padat penebaran, tata letak sarang, panen telur dan media pemijahan serta kualitas air. Betina ditandai dari bentuk kepala dan rahang serta bintik-bintik hitam pada sirip kelopak.

Jantan tua ini ditandai dengan adanya benjolan di kepala bagian atas, rahang bawah yang tebal terutama selama musim pemijahan dan tidak adanya bintik-bintik hitam pada kelopak sirip dada. Sedangkan induk betina ditandai dengan kepala datar, rahang atas dan bawah tipis dan bintik hitam pada kelopak sirip dada.

Padat penebaran induk 1 ekor / 5 m2 dengan perbandingan Jantan dan Betina adalah 1: 3-4. penebaran induk di kolam pemijahan dapat dilakukan secara berpasangan (sesuai rasio) dalam terisolasi atau komunal (satu kolam diisi beberapa pasangan). Betina dapat menghasilkan telur 1500 hingga 2500 butir / kg induk.

Sarang ditempatkan 1-2 m dari bahan sarang hingga kedalaman 10 -15 cm dari permukaan air. Sarang dipasang horizontal sejajar dengan permukaan air dan menghadap bahan sarang.

Bahan tempat sarang ditempatkan pada permukaan air dapat tenunan kasar dari bambu atau bahan lain diatur sedemikian rupa sehingga induk ikan dengan mudah mengambil sabut kelapa/ijuk untuk membuat sarang. Nesting dapat berlangsung selama 1 sampai 2 minggu tergantung pada kondisi dan lingkungan.

Pemeriksaan sarang yang sudah mengandung telur bisa dilakukan dengan menyentuh dan kocok perlahan sarang atau menusuk sarang menggunakan tongkat / kawat dan ayunan. Sarang yang sudah berisi telur ditandai dengan minyak / telur dari sarang ke permukaan air.

Sarang yang sudah berisi telur diangkat. Telur dipisahkan dari sarang dengan membuka sarang dengan hati-hati. Karena mengandung minyak, telur akan mengapung di permukaan air. Telur yang berwarna kuning terang di pisahkan dari telur yang berwarna keruh kuning karena telur tersebut tidak akan menetas.

Kualitas media pemijahan adalah suhu 25-30 ° C, pH 6,5 - 8,0, tingkat perputaran air 10-15% per hari dan kolam ketinggian air 40-60 cm.

Penetasan Telur

Padat tebar telur 4 sampai dengan 5 butir/1cm2 dengan ketinggian air 15 - 20 cm. Kepadatan dihitung per satuan luas permukaan wadah sesuai dengan sifat telur yang mengambang.  Untuk mempertahankan kandungan oksigen terlarut, di dalam media penetasan perlu ditambahkan aerasi kecil tetapi harus dijaga agar telur tidak teraduk.

Kualitas air media penetasan yang baik adalah suhu 29 - 30 oC, nilai pH 6,7 - 8,6 dan bersumber dari air tanah.  Bila air sumber mengandung karbondioksida tinggi, nilai pH rendah atau mengandung bahan logam (misalnya besi), sebaiknya air diendapkan dulu selama 24 jam. Telur akan menetas setelah 36 - 48 jam.

Pemeliharaan Larva

Setelah telur menetas, larva dapat terus dipelihara di corong penetasan/waskom sampai umur 6 hari kemudian dipindahkan ke akuarium.  Bila penetasan dilakukan di akuarium, pemindahan larva tidak perlu dilakukan.

Selama pemeliharaan larva, penggantian air hanya perlu dilakukan untuk membuang minyak bila minyak yang dihasilkan ketika penetasan cukup banyak.  Sedangkan bila larva sudah diberi makan, penggantian air dapat disesuaikan dengan kondisi air yaitu bila sudah banyak kotoran dari sisa pakan dan “ Faeces “.

Pemeliharaan larva di akuarium dilakukan dengan padat tebar 15 - 20 ekor/liter. Pakan mulai diberikan pada saat larva berumur 5 sampai dengan 6 hari berupa cacing Tubifex, Artemia, Moina atau Daphnia yang disesuaikan dengan bukaan mulut ikan. Kualitas air sebaiknya dipertahankan pada tingkat suhu 29 - 30 o C, nilai pH 6,5 - 8,0 dan ketinggian air 15 - 20 cm.

Pendederan

Pemeliharaan benih pada pendederan I sampai dengan V dapat dilakukan di akuarium atau kolam.  Di akuarium dilakukan sama seperti halnya pemelihaaran larva tetapi perlu dilakukan penjarangan.

Sedangkan di kolam perlu dilakukan kegiatan persiapan kolam yang meliputi pengolahan tanah dasar kolam, pengeringan, pengapuran, pemupukan, pengisian air dan pengkondisian air kolam.
  • Pengolahan tanah dasar kolam dapat berupa pembajakan, peneplokan dan perbaikan pematang kolam. 
  • Pengeringan dilakukan selama 2 - 5 hari (tergantung cuaca).

Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Para Pembaca SeputarIkan.Com Aminn .... ^_^